Sambut Ritual Hari Qing Ming, Lahan Kuburan di Sungai Kunyit Dibersihkan

- 1 Maret 2021, 16:44 WIB
Pengurus Yayasan YPKOT 1976  YBB 2014 Saat Melakukan Pembersihan di Area Lokasi Perkuburan Makam Orang Tionghua Di Sungai Kunyit
Pengurus Yayasan YPKOT 1976 YBB 2014 Saat Melakukan Pembersihan di Area Lokasi Perkuburan Makam Orang Tionghua Di Sungai Kunyit /Hamzah/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Jelang penyambutan hari Qing Ming, Pengurus Yayasan Pelayanan Kematian Orang Thionghoa 1976 (YPKOT) dan Yayasan Bhakti Baru 2014 (YBB) mulai membersihkan makam leluhurnya, di lokasi perkuburan Thionghoa yang berada di Desa Sungai Kunyit laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Senin 1 Maret 2021.

Salah seorang anggota kepengurusan (YPKOT) 1976 atau (YBB) 2014, Tjeng Kiang mengatakan, kegiatan bersih-bersih ini merupakan bagian proses penting menjelang penyambutan hari Qing Ming atau Sembahyang Kubur.

“Mendekati perayaan hari Sembahyang Kubur yang kurang lebih hampir dua minggu ini, tentunya mulai dari sekarang, lokasi sekitar makam harus kita bersihkan dan rapikan. Ini tradisi yang dirayakan setiap tahunnya,” ucap Tjeng Kiang.

Baca Juga: 1 Orang Tewas Terpanggang saat Lililn Sembahyang Imlek Membakar 2 Rumah di Banten

Tjeng Kiang mengatakan, kegiatan ini juga untuk menciptakan kenyamanan masyarakat yang akan berziarah. Karena peziarah yang datang kesini bukan dari warga Sungai Kunyit saja, tetapi juga dari luar Kabupaten Mempawah seperti warga Kota Pontianak bahkan ada yang datang dari Jakarta.

“Apabila kebersihan ini kita jaga, peziarah lebih leluasa menjalani untuk menjalankan ritual acara sembahyang kubur ke makam leluhur dan sanak keluarganya," ujar Tjeng Kiang.

"Saya juga berharap kerjasama dan kegiatan bersih-bersih ini terus dilakukan dan bukan saat adanya peringatan hari besar saja,” tambahnya.

Baca Juga: Satu Orang Saksi Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa YPKOT di Pengadilan Negeri Mempawah

Sementara Ketua Yayasan YPKOT 1976 Dan YBB 2014, Lim Chi Khong mengatakan, kebiasaan ini merupakan tradisi turun temurun dari leluhur sejak dari pertama yayasan ini terbentuk pada tahun 1976.

“Kami sebagai pengurus melakukan kegiatan ini sebagai rutinitas dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kematian orang Tionghua, sejak yayasan ini terbentuk. Mulai dari proses kematian hingga pemakaman orang Thionghoa yang menjadi anggota yayasan ini,” tegasnya.

Lebih jauh Lim Chi Khong memaparkan keanggotan Yayasan Kematian Orang Thionghoa 1976 (YPKOT) ini bukan hanya penduduk Desa Sungai Kunyit saja, melainkan ada yang dari Desa Semudun dan sekitarnya.

Baca Juga: Toleransi Penuh Makna, IKBM Bagikan Masker ke Warga Tionghua di Perayaan Imlek

“Kita disini merupakan ahli waris yang benar benar menjadi pengurus yayasan dan mengurus kematian orang Thionghoa,” katanya.

Mengingat sekarang musim kemarau, Lim Chi Kong mengimbau kepada seluruh anggota dan ahli waris dari yayasan, agar dalam kegiatan pembersihan area perkuburan serta melakukan pembakaran sampah sampah yang ada, harus tetap diawasi.

Baca Juga: Jelang Imlek, Bupati Landak Minta Masyarakat Tionghua Tak Nyalakan Kembang Api

"Kepada seluruh anggota yayasan dan ahli waris, saya tegaskan saat melakukan pembersihan di lokasi perkuburan, waktu membakar sampah hendaknya tetap selalu dalam pengawasan agar api tidak menyebar luas kemana mana," tutupnya. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah