Saat itu, dirinya mengira tongkan tanpa awak yang hanyut dalam posisi melintang adalah kapal besar yang ada ABK nya.
"Awalnya saya mengira tongkang tanpa awak yang hanyut dalam posisi melintang itu adalah kapal yang ada ABK nya, saya lihat arahnya menuju ke pasangan rawai milik saya, karena saat itu keadaan masih gelap saya coba kasi kode dengan menggunakan senter,"ujarnya.
Namun, kata Dia, tak mendapatkan balasan sinyal apa pun dari tongkang tersebut, melihat keberadaan tongkang tanpa awak semakin dekat dan sudah menabrak tali rawai sehingga putus, serta membuat bendera rawai menjadi patah. Lantas, dirinya berinisiatif untuk memepet tongkang dengan kapal nelayan miliknya.
Baca Juga: Hentikan Penyebaran Covid-19, Karyawan PLN Kalbar Divaksinasi
Setelah dipepet ia pun berhasil memanjat dan naik keatas tongkang tanpa awak, serta memastikan tak ada ABK yang berada diatas tongkang yang hanyut tersebut.
Zainal pun memberitahukan kepada nelayan lain yang saat itu juga sudah pergi melaut, termasuk kepada anaknya untuk meminta bantuan, agar membawa tongkang tanpa awak tersebut ditarik ke tepi.
Kemudian, setelah mendapatkan bantuan dan mastikan tongkang sudah bisa diatasi agar tidak hanyut, ia pun kembali menarik mata rawainya yang sudah terlanjur dipasang.
"Pada mata rawai tersisa, Saya hanya mendapatkan dua ekor ikan blukang," ungkapnya.***