Miris, Satu Penyuluh Pertanian di Kapuas Hulu Harus Tangani Satu Kecamatan

- 18 Juni 2021, 14:31 WIB
Abdul Samad Kepala Bidang Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu
Abdul Samad Kepala Bidang Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu /Dokumen/
WARTA PONTIANAK - Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian, yang artinya penyuluh pertanian adalah garda terdepan dalam pembangunan pertanian, dimana kinerja penyuluh harus betul-betul tajam dan keras untuk dirasakan oleh petani. 
 
Namun sayangnya meski pun menjadi ujung tombak, penyuluh pertanian di Kapuas Hulu masih jauh dari harapan, karena penyuluh pertanian di Kapuas Hulu masih terbatas bahkan ada satu penyuluh pertanian yang bertugas menangani satu kecamatan. 
 
"Idealnya satu desa satu penyuluh, dengan kondisi saat ini bahkan satu kecamatan ada yang hanya satu orang penyuluh pertanian," kata Abdul Samad Kepala Bidang Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat 18 Juni 2021.
 
Abdul Samad menyampaikan, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 126 orang tenaga penyuluh. Dari tersebut, hanya 77 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 21 orang honor daerah, dan 26 orang pegawai pemerintah, dengan perjanjian kerja dan satu orang lagi masih diusulkan untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
 
Dengan kondisi ini, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Apalagi, rekrutmen untuk tenaga penyuluh ini, tidak bisa dilakukah oleh pemerintah kabupaten.
 
Dengan begitu, kata Samad, tenaga penyuluh yang ada, perannya benar-benar dimaksimalkan. Terutama, dalam pelayanan kepada petani.
 
"Sebab, salah satu kunci keberhasilan pertanian berada di pundak tenaga penyuluh lapangan. Karena, mereka merupakan ujung tombaknya,” ujarnya.
 
Meski demikian, sambung Samad, saat ini para penyuluh tersebut diberi pembinaan. Tujuannya, supaya mereka bisa melahirkan gagasan dan inovasi serta menjadi solutif bagi petani. Salah satunya, setiap bulan para penyuluh ini diminta untuk memberikan laporan mengenai kondisi riil di lapangan. Laporan itu, tujuannya untuk menginventarisasi permasalahan yang dihadapi para petani.
 
“Jadi, penyuluh kita harus pro aktif lagi ke lapangan. Supaya, masalah yang dialami petani segera ada solusinya,” tutupnya.***

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x