19 Relawan Pemadam Kebakaran di Kapuas Hulu sudah Dibentuk

- 18 Juni 2021, 13:50 WIB
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan saat menghadiri pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran di Desa Rantau Kalis Kecamatan Kalis
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan saat menghadiri pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran di Desa Rantau Kalis Kecamatan Kalis /Taufiq AS/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan menyebutkan sudah ada 19 Relawan Pemadam Kebakaran di Kabupaten Kapuas Hulu yang sudah dibentuk.

Baca Juga: Wamen ATR akan Bagikan 515 Sertifikat Redistribusi Tanah Kapuas Hulu  

“Pada tahun 2018 kelompok relawan pemadam api dibentuk di desa Kenepai Komplek, Desa Permata,” katanya saat usai mengikuti kegiatan pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran di Desa Rantau Kalis Kecamatan Kalis, Kamis.

Sebelumnya kata Gunawan, pada tahun 2019 relawan pemadam kebakaran sudah dibentuk di Desa Nanga Suhaid, Benua Ujung, desa Ranyai dan desa Nanga Tepuai.

Kemudian pada tahun 2020 dibentuk di Desa Nanga Embaloh, Desa Tanjung Intan, Desa Bika, Desa Sungai Uluk, Desa Tekudak, Desa Nanga Dangkan. Kemudian tahun 2021, dibentuk di Desa Seluan, desa Cempaka Baru, desa Rantau Kalis, Desa Rantau Prapat, desa Teluk Sindur, Desa Bokong juga Desa Datah Dian.

"Kita berharap dengan dukungan masyarakat, kita dapat minimalisir kejadian Karhutla yang besar," ujarnya.

Baca Juga: Timpora Awasi Orang Asing hingga Perbatasan Indonesia-Malaysia

Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Fransiskus mengatakan, pembentukan dan pelatihan relawan pemadam kebakaran memiliki makna strategis. Ini merupakan perwujudan komitmen dan tanggung jawab bersama dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan antara pemerintah daerah, pemerintah kecamatan dan pemerintahan desa bersama masyarakat.

"Pembentukan relawan pemadam kebakaran yang kita laksanakan pada hari ini, sangat relevan dengan kondisi daerah kita yang cukup rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Masih ada aktivitas pembukaan lahan pertanian atau huma yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kearifan lokal masyarakat kita," ujarnya.

Pria yang karib disapa Sis ini menegaskan, bahwa persoalan kebakaran hutan dan lahan  bisa menjadi persoalan serius. Itu bisa berdampak terhadap degradasi lingkungan, kesehatan, sosial, ekonomi, politik bahkan juga menyangkut hubungan diplomatik dengan negara lain.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x