Network
WARTA PONTIANAK- Petani keramba ikan air tawar di Kabupaten Mempawah gagal panen setelah banjir rob air pasang laut dengan intensitas tinggi melanda diseluruh daerah pesisir hingga nyaris sampai ke daerah hulu sungai Mempawah.
Air asin yang bercampur lumpur dengan kekentalan yang sangat luar biasa terjadi pada Rabu 7 Desember 2021 pagi.
Baca Juga: Memalukan! Istri Kades Malikian Mempawah Terima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2021
Bang Jaya salah satu petani ikan air tawar yang memiliki tempat usaha dipinggir sungai Desa Antibar Mempawah hanya bisa pasrah dengan musibah yang kali ini terjadi, menurut dia kejadian air pasang laut dengan intensitas yang tinggi kali ini sudah diluar prediksi.
"Sekarang bulan Desember dimana seperti biasanya kita mewaspadai akan peristiwa banjir tahunan dikarenakan curah hujan yang tinggi dan akan terjadi luapan air banjir dari daerah perhuluan Mempawah," katanya.
Bahkan ia sudah mengantisipasi untuk peristiwa tersebut dengan menambah tiang pancang batang nibung, mengikat keramba lebih kencang pada pohon pohon yang besar, dan menarik keramba agar lebih ketepi, namun apa yang kita prediksi ternyata salah, cuaca alam memang tak bisa diprediksi.
Baca Juga: Jual Hasil Curian di Medsos, Pelaku Pencurian Mesin Peras Tebu di Sungai Kunyit Diringkus Polisi
Lebih lanjut dia mengatakan banjir rob air pasang laut kali ini sangat luar biasa, kekentalan air asin bercampur lumpur menjadi penyebab mati nya ikan.
"Di keramba saya kemarin Selasa 6 Desember 2021, ikan lele sudah pada mati saat air pasang laut mulai masuk, situasi makin memburuk pada hari ini, selain ikan lele, ikan emas, ikan bawal, ikan baung, semua mati, hanya ikan nila yang masih bisa bertahan karena hanya mengalami sebagian kecil kematian karena air asin, ya mau diapakan semua sudah terjadi saya hanya bisa pasrah untuk musibah ini," ucapnya pasrah.
Baca Juga: Kenalkan Sungai Mempawah, Pondok Terapung H. Boy Gelar Lomba Sampan Bidar 4 Pendayung
