Lima Tahun Kepemimpinan Karolin-Heriadi Berikan Kontribusi Nyata

- 23 Mei 2022, 23:05 WIB
Karolin Margret Natasa
Karolin Margret Natasa /Faisal Rizal/Warta Pontianak

Baca Juga: Tahun 2022, Pemkab Landak Kembali Berikan Bantuan Alsintan

Karolin menyadari, untuk dapat bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sebuah rumah sakit harus lulus akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), akreditasi sendiri memiliki lima tingkatan, di mana pada 2017 RSUD Landak masih berstatus Akreditasi 1. Untuk itu, ketika menjabat sebagai Bupati Landak, Karolin langsung menargetkan agar RSUD Landak bisa memperoleh Akreditasi lima atau paripurna, di mana dengan waktu yang terbilang singkat, akhirnya RSUD Landak dapat meraih predikat Akreditasi Paripurna pada 4 Oktober 2019 .

Kemudian, di tahun 2022, RSUD Landak akhirnya memiliki fasilitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Sejak awal dibuka hingga bulan April 2022, tercatat sudah 13 pasien yang dirawat di NICU, padahal, sebelumnya, masyarakat Kabupaten Landak yang membutuhkan layanan NICU harus pergi ke rumah sakit di Kota Pontianak.

Karolin berharap adanya ruangan NICU di Kabupaten Landak dapat menjadi alternatif rujukan pada wilayah di luar Kabupaten Landak seperti Kabupaten Bangkayang, Kabupaten Sanggau, ataupun Kabupaten Sekadau. Adanya ruangan NICU ini merupakan perjuangan Karolin untuk terus menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mewujudkan fasilitas kesehatan yang ideal dan layak untuk warga Landak dan sekitarnya.

Bahkan, di tengah pandemi Covid-19, sebagai bupati, Karolin terus memberikan motivasi kepada seluruh tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mengejar capaian target vaksinasi Covid-19 dengan cepat selama pandemi.

Di bidang pendidikan, Karolin-Heriadi juga terus memberikan bimbingan kepada guru dan kepala sekolah untuk memberikan pendidikan terbaik kepada siswa karena menurutnya, dengan motivasi yang baik dari guru, akan menghasilkan proses belajar mengajar yang baik bagi siswa. Bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan proses belajar mengajar dilakukan dalam jaringan, Karolin mengharuskan setiap guru untuk bisa menyesuaikan kondisi yang ada dan membuat sistem pembelajaran daring dengan memanfaatkan berbagai aplikasi dan metode pendidikan yang ada.

Baca Juga: Pekerjaan Peningkatan Jalan di Landak, Karolin: Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Peningkatan sinergi dalam pembangunan infrastruktur. Dengan alokasi dana PAD yang terbatas, mengharuskan Karolin-Heriadi untuk menggandeng berbagai pihak dalam meningkatakn infrastruktur di Kabupaten Landak. Selain memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan maksimal, dalam pembangunan infrastruktur, Bupati Landak juga menggandeng perusahaan untuk menggunakan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) mereka dalam membantu pembangunan infrastruktur Kabupaten Landak dengan membentuk forum CSR bagi seluruh perusahaan yang ada di kabupaten itu.

Dari dana CSR tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak mengarahkan setiap perusahaan untuk membantu membangun akses infrastruktur di daerah terpencil yang masuk dalam wilayah Hak Guna Usaha (HGU) mereka. Selain itu, Pemkab Landak juga memperkuat kerjasama dengan TNI untuk membangun infrastruktur di daerah terpencil melalui programn Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Tiga budaya asli Kabupaten Landak diakui Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, bidang kebudayaan juga tidak lepas dari perhatian Karolin, di mana selama kepemimpinannya, dirinya berhasil mendaftarkan Tarian Jonggan, tradisi atau ritual Nyangahatn, dan upacara Tumpang Negeri masuk ke dalam daftar WBTB Indonesia pada Oktober 2017.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x