Panen Cabai Poktan Al Murabbi, Ini Harapan Edi Kamtono Kepada Masyarakat Kota Pontianak

- 7 Februari 2023, 22:33 WIB
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melakukan panen cabai rawit jenis Cakra hasil budidaya Kelompok Tani Ponpes Al Murabbi
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melakukan panen cabai rawit jenis Cakra hasil budidaya Kelompok Tani Ponpes Al Murabbi /Yem/

WARTA PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, NA Anggini Sari melakukan panen raya cabai rawit di Jalan Nipah Kuning Dalam, Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Selasa 7 Februari 2023.

Tanaman cabai rawit jenis Cakra ini tumbuh subur di atas lahan seluas 2.500 meter persegi. Budidaya tanaman cabai ini dikelola oleh Kelompok Tani Ponpes Al Murabbi.

Edi Kamtono mengapresiasi inisiasi Kelompok Tani Ponpes Al Murabbi menanam cabai dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada. Ia berharap tanaman cabai ini terus dikembangkan hingga bisa menghasilkan produksi yang melimpah dan berkualitas.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk semangat menanam, produktif sehingga kebutuhan pangan di Kota Pontianak bisa terpenuhi," ujarnya.

Tanaman cabai yang tumbuh subur ini menggunakan Biosaka, yakni larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

Ia menilai penggunaan Biosaka yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian untuk tanaman sayur mayur termasuk cabai, hasilnya sangat menggembirakan.

"Bisa kita lihat semua tanaman cabai di sini tumbuh subur dan kualitasnya juga bagus," tuturnya.

Ketua Kelompok Tani Ponpes Al Murabbi sekaligus Wakil Pengasuh Bidang Tahfidz Ponpes Al Murabbi, Abdul Maulid menjelaskan, usaha di sektor pertanian cabai cakra ini sudah dimulai sejak Agustus 2022.

Baca Juga: Mak Ganjar dan Karang Taruna Berkolaborasi Gelar Pelatihan Budidaya Cabai

Lahan kosong yang berada tak jauh dari Ponpes Al Murabbi dimanfaatkan para santri untuk ditanami cabai. Untuk menuai hasilnya, waktu yang dibutuhkan tiga bulan, mulai dari perawatan hingga panen.

"Hingga saat ini sudah panen ke-13 kalinya. Dalam sekali panen bisa menghasilkan 40 kilogram cabai rawit," katanya.

Maulid menambahkan, untuk distribusi cabai hasil panen kelompok taninya masih menyasar warung-warung sembako atau kelontong dikarenakan jumlah produksi masih terbatas. Sementara harga yang dijual di pasaran kisaran Rp60 ribu - Rp70 ribu per kilogram.

"Kami masih sebatas distribusi di warung-warung sembako karena produksi juga masih belum begitu banyak," terangnya.

Baca Juga: Menyambut Perayaa Idul Adha, Harga Cabai dan Bawang Merah Merangkak Naik

Memang diakuinya faktor cuaca menjadi kendala dalam perawatan tanaman cabai, misalnya genangan air akibat curah hujan tinggi disertai air pasang naik sehingga lahan terendam air.

"Namun hal itu bisa kita atasi dengan berbagai upaya yang dilakukan ditambah lagi dukungan dari Pemkot Pontianak melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak serta Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar," tuturnya.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro menuturkan, tanaman cabai yang ditanam Kelompok Tani Al Murabbi terdiri dari dua jenis, yakni Cakra dan Keriting. Jumlah tanaman cabai mencapai 1.300 tanaman.

Baca Juga: Seorang Narapidana di Lapas Jombang Ditangkap Polisi Terkait Penyelundupan Sabu dalam Cabai

"Selama ini kita berkoordinasi lewat penyuluh lapangan yang selalu memberikan bimbingan, pengawasan dan pembinaan kepada para petani. Untuk kekurangan sarana, kita bantu melalui APBD," tutupnya. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x