Network
WARTA PONTIANAK - Awal Februari 2023, Satreskrim Polres Sanggau melakukan penyegelan terhadap puluhan unit lanting jack eks penambangan emas tanpa izin (PETI) di sungai Kapuas, Desa Inggis, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggu.
Polisi menyebut bahwa lanting jack yang diamankan tersebut merupakan barang temuan dan akan segera dimusnahkan setelah terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Untuk mengamankan barang temuan tersebut, Polisi kemudian memasang police line dilokasi ditemukannya.
"Iya, kami akan lakukan pemusnahan barang temuan berupa lanting itu. Jumlahnya ada puluhan unit,” ujar Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Sulastri beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kayong Utara Terancam Krisis Pangan, Ini Penyebab Utamanya
Namun sangat disayangkan, kabar pemusnahan barang temuan yang konon katanya akan dimusnahkan itu belum juga terealisasi. Mirisnya, garis polisi atau police line yang sempat dipasang petugas di sekeliling lanting jack hilang. Warga sekitarpun mempertanyakan misteri hilangnya police line tersebut.
"Kami inikan masyarakat awam ya, setahu kami polisi bilang akan dimusnahkan, tapi sampai sekarang lanting jeck itu masih disitu, anehnya kok police linenya sudah dilepas, siapa yang melepas barang itupun kita tidak tahu, apakah para penambang atau oknum petugas?," kata salah satu warga Inggis yang tak mau namanya disebutkan saat mempertanyakan hilangnya police line tersebut.
Menyoroti hal tersebut, praktisi hukum Kalimantan Barat, Herman Hofi Munawar mengatakan, bahwa pemasangan police line tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
"Ketika ada police line berarti ada dugaan pidana disitu. Mestinya ketika dipolice line sudah bisa diketahui siapa pelakunya yang bisa dijadikan tersangka. Tidak boleh asal police line tapi tidak jelas ada pidana apa disitu," kata dosen hukum disalah satu perguruan tinggi Kalbar itu.
