Penyebab Petani Sanggau Enggan Jual Gabah ke Bulog, Kubin : Harga Belinya Terlalu Rendah

- 15 Maret 2023, 13:11 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau Kubin mengatakan petani Sanggau enggan jual gabah ke Bulog karena harga belinya rendah
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau Kubin mengatakan petani Sanggau enggan jual gabah ke Bulog karena harga belinya rendah /Abang Indra/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau Kubin mengatakan beberapa tahun lalu pihakya pernah melaksanakan gerakan serap gabah dan serap beras bekerja sama dengan TNI dan Bulog.

Namun dalam tiga tahun terakhir, gerakan serap gabah tersebut tidak berjalan sesuai dengan harapan.

"Kita sudah mencoba mengakomodir petani-petani kita untuk menjual gabahnya kepada Bulog. Itu dimaksudkan agar produksi petani terjual ke Bulog sehingga petani mendapatkan hasil. Sangat disayangkan ternyata serap gabah tersebut vakum alias tidak jalan dengan beberapa alasan," kata Kubin, Rabu 15 Maret 2023.

Baca Juga: Jalan Bodok-Bonti Sanggau Rusak Parah, Warga Mengeluh 10 Tahun Menderita, John Hendri : Segera Diperbaiki

Kubin mengungkapkan, ada dua alasan mengapa petani di Sanggau enggan menjual gabah mereka ke pemerintah melalui Bulog. Alasan yang pertama diungkapkan Kubin yakni karena harga gabah yang dibeli Bulog lebih rendah dari pada harga yang mereka jual ke pasar.

"Artinya ada pembeli lain yang membeli dengan harga tinggi dibandingkan Bulog. Itu salah satu sebabnya," ujar Kubin

Kedua, lanjut Kubin, petani di Kabupaten Sanggau umumnya masih memegang adat istiadat dan budaya mereka.

"Pada tradisi budaya dan adat istiadat ini ada istilah Pamali. Pamali artinya berdosa atau tidak boleh sehingga dilarang menjual gabah maupun beras karena akan memutus rezeki, sehingga ada rasa takut mereka menjual ke pihak lain," pungkas Kubin.***(Abang Indra) 

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x