Network
WARTA PONTIANAK - Seorang oknum guru Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, yang baru lulus P3K, diduga telah melecehkan siswi hingga berbuntut komite sekolah memita penonaktifan dan pemindahtugasan oknum guru tersebut.
"Hasil rapat pengurus komite pada 8 Oktober 2023, kami sampaikan ke kepala sekolah agar guru yang bersangkutan dinonaktikan dulu. Selain itu, guru tersebut diminta untuk dipindahtugaskan ke tempat yang lain, kendati kewenangan ada di Dinas Pendidikan. Tidak hanya itu, kami juga akan mengunjungi orang tua murid yang dilecehkan oleh oknum tersebut," ucap pengurus komite SMPN tempat oknum guru tersebut mengajar.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa saat ini kedua belah pihak telah melakukan upaya damai terkait permasalahan tersebut.
"Kami mendapatkan informasi, dari sekolah dan orang tua sudah ada perjanjian damai, dan kita berharap itu dapat ditaati, dan tidak ada pihak lain yang ikut mempengaruhi," ucapnya.
Saat ditanya tentang jumlah korban dari perlakuan oknum guru yang masih berstatus P3K, dirinya mengaku baru satu orang yang berani untuk melapor ke sekolah.
"Yang baru melapor itu satu, tetapi kita dengar informasi. Apalagi pelaku melakukan pelecehan terhadap korban secara berulang ulang. Sehingga ada rasa ketakutan korban jika berada di sekolah,” katanya.
Saat wartawan mencoba mengkonfirmasi, pihak sekolah masih enggan memberikan komentar terkait hal tersebut.
Baca Juga: Hasil Dari Workshop, Ecobhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat Siapkan Guru Berwawasan Lingkungan
Menanggapi adanya kasus dugaan pelecehan yang berstatus P3K, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kayong Utara, Jumadi Gading bahwa BKPSDM segera akan menindaklanjuti laporan adanya pelecehan yang dilakukan oleh oknum guru SMPN, dengan turun langsung ke sekolah guna mengambil keterangan lebih lanjutnya.
