Network
WARTA PONTIANAK – Tak ingin peristiwa penutupan sekolah oleh orangtua siswa dan komite sekolah di daerah Kepulauan terulang kembali, Bupati Kayong Utara, Citra Duani meminta para guru yang bertugas di Kabupaten Kayong Utara untuk menjaga disiplin kerja.
Diakui Citra Duani, peristiwa penutupan sekolah oleh komite dan orangtua siswa beberapa waktu lalu sangat merusak citra pendidikan di Kayong Utara.
Padahal, lanjut Citra, para guru yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) mendapatkan perlakuan khusus, diantaranya penambahan pengasilan melalui dana guru terpencil.
"Khusus guru terpencil, dia (guru) mendapatkan 2 reward. Pertama mendapat tunjangan guru-guru terpencil, kedua tunjangan penambahan penghasilan yang cukup tinggi bila dibandingan guru - guru yang lain. Kita sekarang ini menuntut kinerja, rewardnya sudah kita berikan," ungkap Citra Duani usai melantik 150 jabatan fungsional guru di lingkungan pemerintah Kabupaten Kayong Utara.
Selain itu, untuk guru - guru yang masuk kategori guru 3T, maupun tidak, pemerintah juga memberikan berbagai reward kepada guru - guru berprestasi.
Hal ini sebagai cara pemerintah daerah Kayong Utara untuk meningkatkan kualitas dan memotivasi guru lain dalam mengembangkan pola belajar kepada para siswa.
"Setiap hari ulang tahun PGRI, kita memberikan reward kepada guru, begitu juga hari Kopri juga kita berikan reward kepada guru - guru berprestasi," tuturnya.
Baca Juga: Bupati Kayong Utara Lantik 150 Jabatan Fungsional Guru
Bila masalah disiplin ini terus dibiarkan, maka suatu kemunduran bagi dunia pendidikan di Kayong Utara. Sehingga Citra meminta para guru, maupun kepala Sekolah untuk saling bekerjasama dalam peningkatan disiplin dan kualitas guru di sekolah masing - masing.
