Diplomasi Batik dan Gamelan oleh Perempuan Indonesia di Korea Selatan

- 10 Oktober 2023, 21:49 WIB
Salah seorang perajin batik yang masih bertahan, menunjukan kemahirannya membuat Batik Garutan dalam sebuah acara di Pendopo Garut beberapa waktu lalu.*
Salah seorang perajin batik yang masih bertahan, menunjukan kemahirannya membuat Batik Garutan dalam sebuah acara di Pendopo Garut beberapa waktu lalu.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

WARTA PONTIANAK - Batik adalah seni tekstil yang khas dari Indonesia, yang terkenal karena pola-pola yang indah dan beragam dan dihasilkan melalui proses pewarnaan tangan. 

Meskipun batik berasal dari Indonesia, ternyata batik juga memiliki popularitas di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Korea Selatan.

Gamelan adalah sebuah ansambel musik tradisional yang berasal dari Indonesia, khususnya pulau Jawa dan Bali.

Ansambel gamelan terdiri dari berbagai instrumen musik perkusi yang dimainkan bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang harmonis.

Gamelan merupakan salah satu ciri  musik tradisional Indonesia yang indah dan mendalam. Ini bukan hanya sebuah bentuk musik tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya dan kehidupan  Indonesia.

Musik gamelan memiliki keindahan dan karakter yang unik dan terus menjadi bagian penting dalam ekspresi budaya Indonesia. Diplomasi budaya seperti diplomasi batik dan gamelan merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Korea.

Inisiatif diplomasi budaya ini dapat mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia di Korea.

Diplomasi kuliner merupakan salah satu bentuk diplomasi budaya yang melibatkan promosi dan pertukaran masakan antar negara. Diplomasi pangan dapat memperkuat hubungan diplomatik, meningkatkan pemahaman lintas budaya dan menciptakan hubungan yang lebih baik antar negara.

Diplomasi kuliner juga ditunjukkan melalui promosi manisan tradisional Indonesia seperti Panada dari Sulawesi Utara dan Arem-arem serta Kelepon dari Jawa Tengah.

Baca Juga: Jutaan UMKM Batik Tembus Pasar Global Berkat Shopee, Didiet Maulana Kagum

Kopi hitam buatan Indonesia juga disajikan. Sebelum berakhir, penonton diajak mengunjungi Indonesia corner di Wisma Duta yang menampilkan produk-produk inovatif seperti kain Batik, aksesoris tas, dan syal.

Acara tersebut mempertemukan sekitar 60 pasang duta besar negara anggota ASEAN (Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam) dan sepasang atase militer di Seoul.

Korea Selatan telah menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia sebagai salah satu mitra strategis Indonesia dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya.

Diplomasi memainkan peran penting dalam hubungan antar negara, tetapi keberhasilan diplomasi bergantung pada interaksi antar masyarakat di berbagai bidang, bukan hanya diplomat atau pejabat pemerintah.

Diplomasi sendiri adalah proses politik antara pemerintah negara yang berbicara secara publik dan privat untuk mencapai kepentingan nasional mereka secara damai. "Diplomasi publik" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu negara ke publik internasional melalui komunikasi.

Baca Juga: Wujud Kecintaan Warisan Budaya Nasional, Edi Kamtono Ajak Kenakan Batik

Pemeliharaan soft power melalui diplomasi publik mulai dianggap penting dalam politik internasional.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada penyebaran batik di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, adalah peperangan.

Rakyat mengungsi dan membawa peralatan membatiknya ke daerah tersebut untuk menghindari perang, yang menyebabkan perkembangan batik di setiap wilayah. Masing-masing pusat Batik memiliki warna dan motif unik.

Hingga saat ini, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki motif Batik yang berbeda-beda, masing-masing mewakili karakteristik dan ciri khasnya sendiri. Ketika batik dikenal oleh masyarakat internasional dan ditunjukkan sebagai duta budaya Indonesia di berbagai forum internasional, pemerintah Indonesia mendorong perajin dan pelaku industrinya untuk mengembangkan batik yang sangat modis dan memiliki nilai tambah tinggi.

Baca Juga: Gelar Batik Nusantara Celebration, Hotel Mercure Pontianak Pamerkan Batik Khas Kalimantan Barat

Diplomasi melalui Batik telah menjadi metode diplomasi budaya Indonesia sejak Batik Indonesia ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2009.

Pada tahun 2010, Preserve Indonesia, sebuah organisasi swasta Indonesia yang bekerja sama dengan KFCC dan disponsori oleh KBRI Seoul, memperkenalkan batik ke Korea Selatan melalui pameran "Wearable Art: Indonesian Batik Cloth".

Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian acara Discovering Indonesia selama satu bulan di Korea Foundation Cultural Center (KFCC). BINHouse, salah satu pembuat Batik terkenal di Indonesia, menampilkan koleksi sekitar 120 kain dalam pameran seni tekstil tradisional Indonesia yang pertama kali diadakan di Korea Selatan.

Dengan menggunakan batik, budaya Indonesia diperkenalkan secara diplomatis ke Korea  dengan mengubah lokasi dan preferensi masyarakatnya. Contohnya adalah  Korea  memiliki empat musim sehingga orang-orang memakai pakaian musiman, seperti warna coklat di musim gugur dan hitam di musim dingin. Strategi diplomasi budaya Indonesia juga memperhitungkan kecenderungan masyarakat Korea dalam mengenakan pakaian yang tidak terlalu bermotif atau bermotif.

Baca Juga: Mesin Pesawat Batik Air Robek usai Tabrak Garbarata di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Saat ini, KBRI Seoul sedang mencari kolaborasi antara desainer Indonesia dan Korea untuk membuat kain batik Indonesia lebih mudah digunakan oleh orang Korea. Selain itu, proyek saat ini adalah menyelenggarakan pekan mode di Busan atau Seoul bersamaan dengan peragaan busana Batik akan dimulai pada akhir tahun 2022. Strategi yang digunakan Indonesia pada tahun 2022 adalah Koherensi diplomasi Batik, terutama di Korea, sebagai upaya Indonesia untuk memperkuat soft power.

Pada tanggal 23 Februari 2023, Dharma Wanita Persatuan KBRI Seoul mengadakan Coffee Morning bersama dengan KBRI Seoul. Seoul Association of Military Attache Spouses/SAMA dan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mendukung acara ini.

Duta Besar Gandi Sulistiyanto menyatakan dalam peringatan 50 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan dan Presidensi RI di ASEAN bahwa KBRI mendorong kerjasama antara bisnis dan komunitas. Perempuan Indonesia di Korea Selatan memainkan peran yang sangat penting dalam mengadvokasi Tanah Air.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS, Selasa 16 Februari 2021

Salah satunya melalui warisan budaya bangsa. Tujuan dari acara kopi pagi adalah mempromosikan dua ikon warisan budaya tak benda Indonesia: Batik (2009) dan Gamelan (2021). Untuk melakukan proses pembatikan di kain putih, para hadirin tampak antusias. Joannes Ekaprasetya Tandjung, Menteri Konsuler Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Start Up, dan Diplomasi Publik KBRI Seoul, bertanggung jawab untuk mengarahkan workshop. ***

Penulis: MEILIA YASMIN HARSYIANA ZETTY 

(Mahasiswi Prodi Hubungan Internasional UNTAN Angkatan 2021)

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah