Network
WARTA PONTIANAK – Mantan Kepala Cabang Bank Kalbar Singkawang berinisial DS, serta staf analisis kredit berinisial RW dan Kasi Kreditnya pada tahun 2016 berinisial AB ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus tindak pidana korupsi penyaluran fasilitas Kredit Modal Kerja Biasa (KMKB) pada Bank Kalbar cabang Singkawang.
Selain tiga orang tersangka dari Bank Kalbar, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat juga menetapkan SD sebagai pemilik jaminan sekaligus yang menikmati hasil kredit, dan pemilik CV Mahakarya Perkasa berinisial SB.
Kasus korupsi fasilitas KMKB pada Bank Kalbar tersebut, melibatkan debitur CV Mahakarya Perkasa yang memperoleh dana kredit sebesar Rp2 miliar pada 2016.
"Setidaknya sudah 5 tersangka yang telah kami tetapkan. Dari total tersebut, 3 diantaranya adalah pegawai bank," kata Kepala Kejati Kalbar, Muhammad Yusuf dalam keterangan pers kepada wartawan, Jumat 27 Oktober 2023.
Ia mengatakan, kasus korupsi fasilitas kredit ini berawal ketika pemilik jaminan berinisial SD memerlukan dana pada akhir tahun 2015 untuk menyeselesaikan sisa pekerjaan proyek miliknya sebesar Rp7,4 miliar.
"Dimana dana proyek yang dimaksud sudah di bank garansikan di Bank Kalbar cabang Singkawang," ujarnya.
Kemudian untuk keperluan itu, SD meminta bantuan staf analis kredit RW agar uang bank garansi yang berada di rekening giro PT. Putra Sami Jaya tidak diblokir oleh Bank Kalbar, sehingga SD dapat mempergunakannya.
Dengan bantuan DW dan persetujuan dari Kepala Cabang Bank Kalbar di Singkawang DS, akhirnya bank garansi yang semula telah diblokir dapat dibuka. Namun, kata dia, SD yang sudah terlanjur menggunakan seluruh uang garansi tersebut tidak dapat menyelesaikan pekerjaan proyek miliknya.
Baca Juga: Ungkap Kasus Korupsi Kredit Macet di Bank Kalbar, Kejaksaan Tinggi Tetapkan 5 Tersangka
