WARTA PONTIANAK – Kongres Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) ke-XX yang diselenggerakan oleh Senat Mahasiswa Institut (SEMA-I) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak di aula teater Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) berakhir mengecewakan.
Sebab Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) yang berkewajiban untuk menyampaikan progress report, tidak menghadiri forum tersebut.
Ketua SEMA-I, Fauzi Rahman Ali menuturkan, pihaknya telah mencoba menghubungi dan mengadakan rapat koordinasi bersama ORMAWA Institut, namun DEMA-I enggan hadir dalam prosesi progress report.
"Kami dari SEMA-I selaku Penyelenggara Kongres, telah mengupayakan pemanggilan terhadap DEMA I guna penyampaian Progres Report. Bahkan sudah jauh jauh hari sebelum kongres berlangsung, kami sudah mengadakan pertemuan rapat koordinasi bersama DEMA I dan UKM UKK guna penyampaian Progres Report pada acara Kongres. Namun pada saat sudah memasuki progres report terhadap DEMA I, tidak ada satupun pengurus DEMA I yang hadir dalam penyampaian Progres report tersebut," jelas Fauzi ketika ditemui di Kampus IAIN Pontianak pada Selasa 21 November 2023.
Keengganan DEMA-I untuk hadir dalam progres menjadi catatan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa di IAIN Pontianak, memerlukan pembenahan seperti halnya yang disampaikan oleh Rizki Jayadi selaku utusan dari SEMA-F (Fakultas).
Menurutnya DEMA-I, selaku badan eksekutif telah mengabaikan hal yang serius, yakni momentum evaluasi untuk memuluskan jalannya sirkulasi kepemimpinan kedepannya.
"Ketidak hadiran DEMA-I memberikan kesan bahwa beberapa isu yang penting, mungkin tidak dianggap serius, dan tentunya menjadi catatan kita Bersama. Saat ini DEMA-I enggan untuk mempertanggung jawabkan satu periode kepengrusan mereka kepada mahasiswa," ungkap Rizki Jayadi.
Baca Juga: Tanggapi Isu Intimidasi Ketua BEM UI, Yakobus: Sudah Seharusnya Mahasiswa Mengontrol Kebijakan
Rizki menambahkan, besar harapannya agar kedepannya sirkulasi kepemimpinan menjadi lebih baik dan hal yang sama tidak terulang kembali.