Peran Besar Skema Konservasi Perairan Lepas Pantai

- 28 November 2023, 23:01 WIB
FGD Offshore MPA - KONAS XI Pontianak (2) - Dok.Konservasi Indonesia
FGD Offshore MPA - KONAS XI Pontianak (2) - Dok.Konservasi Indonesia /HMS/

WARTA PONTIANAK – Pemerintah Indonesia telah menargetkan perluasan Kawasan konservasi hingga 30 persen sampai dengan 2045 yang dikenal dengan istilah MPA Vision 30 x 45.

Target tersebut rencananya akan diterapkan dengan tiga tujuan yakni perlindungan keanekaragaman hayati laut, perikanan berkelanjutan yang utamanya terletak di perairan lepas pantai, serta karbon biru.

Untuk mendukung proyeksi nasional tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Bersama Konservasi Indonesia (KI) dan mitra pemerintah lainnya, menyiapkan skema kawasan konservasi perairan (KKP) lepas pantai atau offshore MPA yang mulai disosialisasikan konsepnya pada Konferensi Nasional Ke-11 Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Laut, dan Pulau-Pulau Kecil di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa 28 November 2023.

Pembentukan kawasan konservasi lepas pantai dipastikan sejalan dengan upaya untuk melakukan pemanfaatan dan konservasi sumber daya ikan secara mandiri di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), seperti diatur dalam UU 5/1983 tentang ZEEI, dan Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan.

Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muh. Firdaus Agung Kunto Kurniawan mengatakan, bahwa offshore MPA memiliki nilai yang sangat penting untuk pembangunan ekonomi biru Indonesia.

“Memang ada potensi laut lepas ini dalam mendukung pengembangan ekonomi biru khususnya yang penangkapan ikan terukur. Kemudian, dia juga bisa menjaga dan melindungi system oseanografi secara keseluruhan, dan itu pasti akan mendukung lima inisiatif penerapan ekonomi biru. Tidak hanya itu dari penelitian-penelitian terkait ini nantinya juga akan menjadi khasanah baru juga yang akan kita kaji di masa depan,” ujar Firdaus usai diskusi yang diselenggarakan oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut DJPKRL KKP di Hotel Mercure, Pontianak.

Lebih lanjut, Firdaus menyebut, diskusi kali ini dibuat untuk mengenalkan konsep Kawasan konservasi skala besar dengan kelayakan teknis yang masih dikaji. Dia mengatakan, beberapa negara besar telah menggunakan dan mengaplikasikannya di atas 12 mil wilayah ZEE.

Baca Juga: Serigala di Pegunungan Andalusia Spanyol Dinyatakan Punah, Penyebabnya Kurang Konservasi

Sedangkan untuk Indonesia, di beberapa penelitian awal ditemukan salah satu potensinya di wilayah barat Sumatra dan selatan Jawa sebagai kawasan EBSA (ecologically and biologically significant areas) yang luasnya sekitar 60 juta hektare (ha).

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x