Peran Besar Skema Konservasi Perairan Lepas Pantai

- 28 November 2023, 23:01 WIB
FGD Offshore MPA - KONAS XI Pontianak (2) - Dok.Konservasi Indonesia
FGD Offshore MPA - KONAS XI Pontianak (2) - Dok.Konservasi Indonesia /HMS/

“Kelayakan teknis, legal, administrasinya memang masih perlu dikaji. Tapi yang pasti, mulai hari ini kita sudah mengenalkan satu diskusi bagaimana kita menjaga wilayah-wilayah yang punya kerentanan dari sisi keanekaragaman hayati, ekonomi, dan geopolitik,” imbuh Firda.

Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia, Victor Nikijuluw, di tempat yang sama menambahkan, selain dapat melindungi sumber daya ikan pelagis, konservasi perairan skala besar juga dikembangkan untuk melindungi spesies laut yang terancam punah, termasuk penyu dan mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba yang bermigrasi dan memiliki mobilitas tinggi. KKP Lepas Pantai sering juga disebut dengan Konservasi Laut Dalam (Blue Water MPA), Konservasi Untuk Tujuan Perikanan (Fisheries MPA), atau Konservasi Skala Besar (Large-scale fisheries).

“Tidak hanya itu, KKP lepas pantai pun dapat dikembangkan untuk melindungi area yang memiliki signifikansi budaya, seperti situs arkeologi bawah air atau area yang memiliki kepentingan historis bagi masyarakat adat,” sebut Victor.

Baca Juga: BBTNBKDS Kapuas Hulu adalah Penyelenggara Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem di Taman Nasional

KKP lepas pantai adalah nama generik untuk konservasi. Namun demikian model konservasi lainnya yaitu OECM (other effective conservation measures) di lepas pantai seperti “penutupan Kawasan (closed area), penutupan musim (closed season), atau bentuk tatakelola lainnya yang bertujuan untuk keberlanjutan, peningkatan produktivitas, dan pemerataan pemanfaatan sumberdaya.

KKP lepas pantai ini diperuntukkan di kawasan di atas 12 mil, utamanya di zone ekonomi eksklusif.

Jimy Kalther, Marine Ecology Specialist Konservasi Indonesia menjelaskan, dari penelitian yang telah dilakukan, skema penerapan offshore MPA dapat menjadi alat yang digunakan untuk mempermudah pemulihan stok ikan-ikan ekonomis penting. Menurut dia, masih banyak masyarakat yang menganggap penangkapan ikan di laut lepas dapat dilakukan sebanyak-banyaknya karena ikan-ikan tersebut akan terus berkembang biak.

“Penangkapan ikan yang terus menerus itu tentunya akan berujung pada habisnya jumlah ikan di satu wilayah. Karena itu, melalui rencana offshore MPA ini juga diharapkan bisa memfasilitasi ikan untuk memulihkan stoknya. Nantinya, lokasi ikan memijah itu yang akan terlindungi, sekaligus mencegah ikan-ikan yang sedang memijah untuk tidak tertangkap oleh nelayan,” kata Jimy.

Baca Juga: Urus Laut Indonesia? Dedi Mulyadi: Terapkan Prinsip Konservasi, Jangan Korporasi!

Lebih lanjut, Jimy menjelaskan, rancangan offshore MPA juga mempertimbangkan karakteristik ekologi dan oseanografi dalam penentuan areanya. Dia mengatakan, kawasan perairan lepas Pantai yang sebelumnya dianggap memiliki karakteristik homogen, ternyata memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah