Azhak kembali menegaskan, bahwa pembangunan turap tersebut tidak ada masalah, karena pengerjaan proyek tersebut sudah sesuai yang diinginkan masyarakat serta sesuai dengan yang diusulkan masyarakat melalui musyawarah.
Sementara itu, Kabid SDA selaku PPTK Dinas PUPR Provinsi Kalbar Juanda mengatakan, bahwa progres pengerjaan turap sepanjang sekitar 93 meter tersebut sudah mencapai lebih dari 80 persen yang ditargetkan Desember 2023 ini selesai.
"Panjang semula sebelum addendum itu, hanya 83 meter, kemudian setelah addendum mendapat tambahan menjadi 93 meter kurang lebih nambahnya 10 meter, itu addendum terhadap material dan alat," ujarnya.
"Saya lihat ini sudah lebih 80 persen dan pengerjaannya sudah selesai di Desember ini," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Pria di Kecamatan Paloh Ditemukan Tewas Gantung Diri
Adapun sumber dana yang digunakan adalah melalui APBD murni Provinsi Kalbar tahun 2023 dengan total anggaran Rp1 miliar lebih.
Pengerjaan proyek turap tersebut lanjut Juanda, memang sudah berdasarkan usulan dari masyarakat melalui proses dan tahapan yakni Musrenbang sehingga masuk pada program prioritas dan direalisasikan oleh pemerintah melalui Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Barat.
Pembangunan lembang turap ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Harapan ke depannya semoga apa yang telah direncanakan berjalan dengan lancar, karena ini sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Terutama area ini akan menjadi tempat perdagangan masyarakat. Mudah-mudahan ini membuat kesenangan dan kebahagiaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.***(Raden Asmun)