Coreng Nama Baik, Warga Baduy Kutuk Pelaku Pembuat Madu Palsu

- 22 November 2020, 16:09 WIB
MADU palsu berlabel madu asli Baduy dikumpulkan dan langsung dimusnahkan oleh lembaga adat Baduy, Minggu 22 November 2020.
MADU palsu berlabel madu asli Baduy dikumpulkan dan langsung dimusnahkan oleh lembaga adat Baduy, Minggu 22 November 2020. /REFERENSI BERITA/RUKMAN NURHALIM MAMORA/

WARTA PONTIANAK - Kasus produksi dan transaksi madu palsu yang berlabel madu asli Baduy membuat Pemerintah Desa Kanekes bersama lembaga adat Baduy menggelar rapat pada Minggu 22 November 2020.

Kepala Desa Kanekes, Saija mengungkapkan sedikitnya ada lima poin yang dihasilkan dari musyawarah tersebut. Pertama, lembaga adat Baduy menyesalkan adanya praktek pembuatan madu palsu yang peredarannya mengatasnamakan Baduy.

Baca Juga: BMKG: Sirkulasi Siklonik Terpantau di Samudera Hindia dan Laut Jawa

“Sebab hal itu bertentangan dengan prinsip hidup masyarakat adat Baduy, yakni “Lojor Teu Meunang Dipotong, Pondok Teu Meunang Disambung.” Perdagangan madu palsu itu jelas telah merusak kehormatan warga adat Baduy yang memegang teguh kejujuran,” papar Saija.

Yang kedua sambung Saija, seluruh masyarakat adat Baduy mengutuk para pihak yang memproduksi madu palsu itu dan otak dibalik kejahatan itu sudah mencoreng nama baik masyarakat adat Baduy.

“Yang ketiga, pada peristiwa ini nama baik masyarakat adat Baduy merasa diamanfaatkan untuk kepentingan materi sekelompok orang,” ujarnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Suara Gemuruh, Netizen Ribut Meletus

Keempat, lanjutnya Pemerinta Desa Kanekes menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sebab persoalan ini tanpa sepengetahuan Pemerintah Desa Kanekes dan lembaga adat Baduy.

“Karenanya kami mengimbau masyarakat umum untuk lebih teliiti sebelum membeli dan mengkonsumsi madu,” terangnya.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: referensiberita.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah