Mantan Komandan Nuklir Inggris sebut Kapal Selam Nanggala Tidak Mungkin Ditemukan

22 April 2021, 16:50 WIB
Ilustrasi kapal selam /Pixabay/Engin_Akyurt/

WARTA PONTIANAK - Hingga saat ini, keberadaan kapal Selam Nanggala-402 Indonesia yang hilang kontak di Perairan Bali belum diketahui keberadaannya sejak hilang kontak pada Rabu kemarin.

Baca Juga: Jujube atau Kurma Cina, Kenali Sederet Manfaatnya di sini

Dikutip Warta Pontianak dari The Sun, Mantan Komandan Nuklir Inggris Ryan Ramsey mengungkapkan bila sesuatu telah terjadi, sangat tidak mungkin (Kapal Selam) Nanggala-402 akan ditemukan," tuturnya Kamis 22 April 2021.

“Fakta bahwa ia tidak menyentuh dasar, selama jendela komunikasi rutin juga menunjukkan bahwa ia (Kapal Selam Naggala) telah tersesat," tambahnya.

Pada umumnya kapal selam jika ada masalah, sambung Ramsey bakal muncul ke permukaan. Jadi, entah kapal selam itu tidak dapat muncul ke permukaan atau sesuatu yang sangat dramatis terjadi secara cepat.

Adapun, tipe kapal selam yang hilang kontak tersebut merupakan kapal buatan Jerman yang telah melayani lebih dari selusin Angkatan Laut di seluruh dunia selama setengah abad terakhir.

Baca Juga: Simak! Ini Tips Berpuasa Bagi Ibu Hamil

KRI Nanggala-402 seberat 1.300 ton adalah kapal selam serang diesel-listrik Type 209. Pembangunannya dimulai pada 1978 dan Indonesia menerima pengiriman pada Oktober 1981.

Wakil Laksamana Angkatan Laut Prancis Antoine Beaussant menyebutkan jika kapal selam yang hilang kontak itu jenis kapal klasik.

"Itu memiliki tingkat keselamatan turun 250 meter, dan jika turun ke kedalaman 700 meter kemungkinan akan putus," sambungnya.

Untuk diketahui, KRI Nanggala dipasang kembali pada tahun 1989 di Jerman dan kemudian pada tahun 2012 di Korea Selatan, dengan sebagian strukturnya diganti dan ditingkatkan ke sistem propulsi, sonar, dan persenjataannya.

Baca Juga: Oknum Kepala Desa dan Mantan Pegawai BPN Kubu Raya Terlibat Sindikat Mafia Tanah

Berdasarkan laporan Janes—media yang berspesialisasi dalam informasi militer—, Angkatan Laut Indonesia memiliki kapal selam lain dengan model yang sama, KRI Cakra. Selain itu, juga memiliki tiga model Type 209 berbeda yang dibangun baru-baru ini di Korea Selatan dan Indonesia.

Pada tahun 1993 Indonesia juga memperoleh 39 kapal bekas bekas Angkatan Laut Jerman Timur. Dikembangkan pada 1960-an untuk menggantikan kapal era Perang Dunia II.

Type 209 tidak pernah digunakan oleh Jerman tetapi menikmati kesuksesan sebagai ekspor dengan 61 dijual ke lebih dari selusin negara termasuk Yunani, India dan Turki.

Baca Juga: Kisah 6 Pelaut Tiongkok yang Selamat dari Kapal Titanic, Dituduh Selamatkan Diri Sendiri hingga Diusir AS

Sementara, Argentina mengerahkan Type 209 selama Perang Falklands melawan Inggris. Mesir juga menerima kapal keempat, Type 209/1400 yang dibangun di galangan kapal Jerman tempat kapal itu dikembangkan, yang sekarang dimiliki oleh raksasa industri Thyssenkrupp.

Perusahaan itu menyebutkan di situs webnya bahwa Type 209 terinspirasi oleh kapal selam pascaperang Angkatan Laut Jerman, namun diperbesar untuk dapat beroperasi di perairan yang lebih dalam dan membawa lebih banyak peralatan.

Baca Juga: Gigi Berlubang? Kenali Jenis Tambal Gigi Resin Komposit

Masih dari laporan AFP menyebut Type 209 adalah kapal selam non-nuklir terlaris di dunia Barat.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler