Kalimantan Miliki Pohon Tertua di Dunia, Peneliti Dunia Sebut Berusia 4 Juta Tahun

5 Mei 2022, 00:55 WIB
Pohon tertua berusia empat juta tahun di Kalimantan. /Penn State University /

WARTA PONTIANAK – Kalimantan mempunyai hutan yang sangat luas, kaya akan jenis pohon, terutama dari jenis - jenis Dipterokarpa atau Dipterocarpaceae.

Pohon ini mempunyai nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi, dalam sektor pembangunan maupun konservasi hutan.

Hasil eksplorasi teridentifikasi, sebanyak 38 jenis dipterokarpa dari 152 spesimen herbarium dari Hutan Lindung Gunung Lumut dan Meratus yang terdiri dari 6 marga yaitu Shorea, Dipterocarpus, Vatica, Hopea, Dryobalanops dan Anisoptera.

Baru-baru ini, Kalimantan mendapat sorotan dari para peneliti dunia. Mereka berasal dari Penn State University.

Hasil penelitian para kelompok peneliti ini menyebutkan jika, Pulau Kalimantan memiliki kelompok pohon tertua, yang setidaknya berada sejak empat juta tahun lalu.

Kelompok pohon ini memiliki nama Dipterokarpa, yakni kelompok pohon dominan di Kalimantan dan diketahui setelah tim peneliti mempelajari fosil daun pohon yang mirip dengan periode Epoch Pliosen.

"Ini adalah demonstrasi pertama bahwa bentuk kehidupan dominan yang khas di Kalimantan dan seluruh daerah tropis basah Asia, pohon dipterokarpa, tidak hanya hadir tetapi sebenarnya dominan," kata Peter Wilf, seorang peneliti dan profesor geosains di Penn State College Earth and Mineral Sciences.

Baca Juga: Tanam Sejuta Pohon, Karolin: Kita Bersama Menjaga Lingkungan

"Kami menemukan lebih banyak fosil dipterokarpa daripada kelompok tumbuhan lainnya," katanya menambahkan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ndtv, tim peneliti mencatat bahwa Kalimantan telah menjadi rumah bagi hampir 270 spesies Dipterokarpa. Hal ini berarti, Kalimantan memiliki lebih dari setengah total spesies global.

Dalam laporan itu, peneliti juga menginformasikan bahwa Dipterokarpa adalah salah satu pohon tropis tertinggi di dunia. Bahkan, Dipterokarpa mampu memiliki ketinggian sampai 100 meter.

Namun begitu, fosil batuan daun Dipterocarpa sulit ditemukan karena banyak tertutup hal-hal di dalam hutan.

Baca Juga: Rayakan HUT Pemprov Kalbar ke-65, Pemkab Landak Tanam Sejuta Pohon

Untuk itu, tim memilih fosil serbuk sari yang ditemukan dengan mudah karena bersifat meluruh begitu cepat.

Lewat fosil serbuk sari, peneliti masih meragukan gambaran keseluruhan dari studi itu, menyebut ini bisa menghasilkan hipotesis bias.

Pada akhirnya, studi baru itu menggabungkan serbuk sari dan fosil daun untuk identifikasi dunia purba bakau dan rawa-rawa.

Wilf menyebut tim peneliti benar-benar harus melihat seperti apa lingkungan jutaan tahun lalu itu.

Nantinya, temuan terbaru hasil studi itu, akan menambah pembenaran lebih lanjut untuk melestarikan hutan prasejarah itu.

Baca Juga: Tanam 4.500 Pohon Endemik di 55 Titik se-Indonesia, FIFGROUP Hijaukan Bumi dan Pecahkan Rekor MURI

Sementara itu, keanekaragaman hayati tropis Asia saat ini berada dalam ancaman berat, tetapi menurut peneliti, Kalimantan masih memainkan peran penting dalam mendukung pelestarian itu.

Disclaimer : Sebelumnya artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Kalimantan Disorot Peneliti Dunia, Sebut Borneo Punya Pohon Berusia Empat Juta Tahun”. *** (Pikiran-Rakyat.com/Khairunnisa Fauzatul A)

Editor: Yuniardi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler