Indonesia yang Selalu Bergantung ke Tiongkok Membahayakan Natuna

- 29 November 2020, 12:02 WIB
Kapal Coast Guard China 5302 memotong haluan KRI Usman Harun-359 pada jarak 60 yards (sekitar 55 meter) saat berpatroli mengawal kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu 11 Januari 2020.
Kapal Coast Guard China 5302 memotong haluan KRI Usman Harun-359 pada jarak 60 yards (sekitar 55 meter) saat berpatroli mengawal kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu 11 Januari 2020. //Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat//

Ketergantungan Indonesia pada Tiongkok yang semakin meningkat akan mengakibatkan dampak politik yang serius pula.

Salah satu contohnya menyebabkan Indonesia kesulitan untuk memberikan perlawanan yang tegas atas Tiongkok yang semakin agresif di Laut China Selatan.

Ditemukan banyak laporan perihal kapal-kapal penangkap ikan dari Tiongkok sering masuk tanpa izin ke wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Indonesia Pindahkan Pangkalan Militer ke Natuna untuk Hadapi Tiongkok di Laut China Selatan

Seharusnya, Pemerintah Indonesia menyadari bahwa Tiongkok lebih membutuhkan Indonesia daripada sebaliknya.

Proyek milik Tiongkok tersebut harus melewati wilayah maritim Indonesia dan jelas Tiongkok tidak akan menyelesaikan proyek mereka tanpa campur tangan Indonesia.***

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x