Harga Kedelai Melonjak, Mendag Lutfi: Hingga Akhir Mei 2021

- 12 Januari 2021, 00:26 WIB
Produksi Berbahan Kedelai
Produksi Berbahan Kedelai /Divisi Humas Polda Jabar/

WARTA PONTIANAK - Berdasarkan data Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai melonjak hingga Rp9.300-9.800 per kg, dari kisaran harga normal Rp6.000-Rp7.000 per kg.

Dilansir dari ANTARA, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan bahwa harga kedelai di pasaran masih akan menguat hingga akhir Mei 2021 dan diperkirakan baru akan membaik pada Juni 2021.

"Kedelai ini harganya akan menguat terus mungkin sampai akhir Mei 2021. Kami baru melihat bahwa harga, karena memang hasil daripada crop di tahun 2021 ini dinyatakan baik dan Brazil akan kembali produksi lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Baca Juga: 3 Aplikasi Streaming Musik Terpopuler, Sobat Pakai yang Mana?  

Lutfi menyampaikan bahwa tingginya permintaan kedelai di pasar global, serta produksi yang menurun menjadi penyebab utama melambungnya harga kedelai. Gangguan cuaca yang menimpa negara Amerika Latin, seperti Brazil dan Argentina turut berdampak pada produksi kedelai. Selain itu, Argentina juga mengalami aksi mogok kerja di sektor distribusi dan logistik.

China yang merupakan negara importir terbesar kedelai juga meningkatkan jumlah permintaannya dari 15 juta ton menjadi 28 juta ton untuk pakan ternak babi kepada Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Drama Korea dengan Cerita Monster Menyeramkan

"Oleh karena itu, tingginya harga kedelai yang turut berdampak pada perajin tahu tempe, harus dipahami mengingat 90 persen kedelai Indonesia dipenuhi lewat impor," ujarnya.

Lutfi menambahkan bahwa mekanisme tata niaga kedelai tidak lagi diatur oleh Kementerian Perdagangan sejak 2013. Namun demikian, Kemendag akan menjembatani antara importir kedelai, perajin dan pedagang tahu tempe, jika terjadi kenaikan harga.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah