WARTA PONTIANAK - Gempa berkekuatan Magnitudo 5,9 mengguncang Mamuju Sulawesi Barat pada Kamis 14 Januari 2021 siang sekira pukul 13.35 WIB.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 Lintang Selatan (LS) dan 118,89 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan estimasi peta tingkat guncangan yang dipublikasikan BMKG muncul warna kuning yang berarti guncangan gempa mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak.
Baca Juga: Kemensos Kirim Bantuan Logistik ke Lokasi Berdampak Gempa di Majene dan Mamuju
Skala VI Modified Mercalli Intensity (MMI) berarti getaran gempa dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan warga terkejut dan lari keluar bangunan, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak.
Skala MMI tercatat hingga XII yang berarti dampak gempa menyebabkan kehancuran sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap dan benda-benda terlempar ke udara.
Semua estimasi BMKG tersebut terbukti di lapangan. seperti diberitakan Insulteng berjudul "Mengenal Sesar Naik Mamuju - Majene, Penyebab Gempa yang Lama Tertidur" Dilaporkan sementara, banyak terjadi kerusakan rumah warga di Kabupaten Majene. Tidak hanya merusak, gempa ini juga memicu dampak ikutan gempa (collateral hazard) berupa runtuhan batu (rockfall) di tebing-tebing perbukitan.
Masyarakat berharap bisa tidur tenang, namun lindu berkekuatan lebih besar kembali menggucang pada Jumat 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB. BMKG mencatat gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 6,2.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.