Lama Tertidur, Sesar Naik Mamuju-Majene Kembali Guncang Sulbar di Awal Tahun 2021

- 16 Januari 2021, 15:56 WIB
Pencarian korban usai gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat
Pencarian korban usai gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat /ANTARA FOTO/ Akbar Tado

Baca Juga: [WARTA TEKINI] Pangandaran dan Sekitarnya Diguncang Gempa Berkekuatan M 4.7

Karena kekuatannya lebih besar, tentunya juga berdampak lebih merusak. Apalagi jika kondisi bangunan dampak gempa pada sehari sebelumnya sudah mengalami retak-retak atau rusak sebagian maka dengan terjadinya gempa yang lebih kuat dapat berdampak merusak lebih parah.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.

Diduga kuat pemicu gempa adalah Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust). Terbukti bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok pada 2018, bidang sesar membentuk kemiringan bidang sesar ke daratan.

Sesar Naik Mamuju memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 mm/tahun sehingga sesar ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.

Berdasarkan catatan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, sesar naik Mamuju atau Mamuju thrust merupakan sesar lepas pantai yang sangat aktif, dengan pergerakan sesar naik.

Gempa Berulang

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan bahwa episenter Gempa Majene 14-15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km.

Baca Juga: BMKG Ungkap Gempa Susulan Lebih Besar dan Tsunami Berpotensi akan Landa Sulbar

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: INSulteng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah