Gempa di Sulawesi Utaram BPBD Talaud: Lima Rumah dan Satu Tempat ibadah Rusak

- 22 Januari 2021, 16:36 WIB
Tembok belakang salah satu rumah warga yang roboh akibat gempa M7.0 pada Kamis 21 Januari 2021 pukul 19.23 WIB
Tembok belakang salah satu rumah warga yang roboh akibat gempa M7.0 pada Kamis 21 Januari 2021 pukul 19.23 WIB /BPBD Kepulauan Talaud/

WARTA PONTIANAK - Gempa yang mengguncang Sulawesi Utara pada Kamis 21 Januari 2021 malam merusak rumah milik warga dan tempat ibadah. 

Dikabarkan, dua unit rumah rusak ringan berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara, sedangkan rumah terdampak lainnya diidentifikasi masing-masing di Desa Ganalo, Kecamatan Tampan Amma, Desa Mala, Kecamatan Melonguane dan Desa Bantik, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Baca Juga: Pasca Gempa di Mamuju, Ribuan Dosis Vaksin Covid-19 Mengalami Rusak

Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud seperti diberitakan PRFMnews.id berjudul "Terbaru! Lima Rumah dan Satu Gereja Rusak Akibat Gempa Sulawesi Utara Tadi Malam" melaporkan selain mengakibatkan rumah warga rusak, gempa tersebut juga membuat satu gereja yang berada di Desa Ganalo, Tampan Amma dan RSUD di Desa Mala, Kecamatan Melonguane rusak.

Laporan tingkat kerusakan bangunan masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Berdasarkan data BPBD per Jumat 22 Januari, pukul 08.00 WIB, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.

Pascagempa, tim BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melakukan pendataan, koordinasi dengan instansi terkait, serta evakuasi keluarga terdampak.

Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak 18 kecamatan di kabupaten tersebut berada pada potensi bahaya dengan kategori tersebut.

Baca Juga: Jalan Tertimbun Longsor Akibat Gempa Majene, Kepala BNPB: Jalur Ulumanda Bisa Dilalui Roda Dua

Dilihat dari sisi risiko, sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya gempa bumi di 18 kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud dengan luas bahaya 75.479 hektar. Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa dengan magnitudo besar, seperti pada 1914, 1957, 1969, dan 2009.

Data bencana gempa menunjukkan bahwa korban jiwa terjadi dikarenakan reruntuhan bangunan dan bukan guncangan gempa.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.

Sebelumnya gempa bumi dengan magnitudo 7.1 menguncang wilayah Sulawesi Utara, pada Kamis 21 Januari pukul 19.23 WIB malam.

Baca Juga: Gempa M5,5 Guncang Maluku Tenggara, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa berpusat di 4.98 Lintang Utara, 127.38 Bujur Timur, atau tepatnya 134 kilometer Timur Laut wilayah Melonguane, Sulawesi Utara.***(Rian Firmansyah/PRFMNews)

Editor: Faisal Rizal

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah