Terobosan Baru! Indonesia Manfaatkan Kecerdasan Buatan Jadi Pengawas Tambang Mineral dan Batu Bara

- 11 Juli 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan
Ilustrasi kecerdasan buatan /Geralt/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Sebuah terobosan baru akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengamankan kekayaan alam, khususnya dibidang pertambangan batu dan mineral.

Indonesia berencana akan menggunakan kecerdasan buatan guna mengawasi aktifitas tambang batu dan mineral.

Melaui Kementerian ESDM, pemerintah terus memperkuat pengawasan terhadap usaha pertambangan mineral dan batu bara. 

Untuk itulah, pemerintah akan memanfaatkan teknologi machine learning dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan dalam pengelolaan citra dan geo data sets.

Baca Juga: TikTok Otomatis akan Hapus Konten Negatif yang Langgar Kebijakan Komunitas

"Kami akan terus melakukan pengawasan yang terpadu dengan menggunakan kombinasi media digital sehingga perbaikannya dapat dilakukan segera," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Sujatmiko seperti dikutip dari Antara Minggu 11 Juli 2021.

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan, kata dia, diharapkan ke depannya dapat memberikan berbagai manfaat, khususnya dalam mengawasi aktifitas pertambangan agar dapat memberikan kontribusi dalam memajukan perekonomian.

Sujatmiko mengatakan, Indonesia akan menjawab isu tentang energy trilemma, seperti ketahanan energi, keterjangkauan energi dan keberlanjutan energi. Yakni, dengan memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya batu bara yang nilainya mencapai 143,7 miliar ton, dan cadangannya sebesar 38,8 miliar ton.

Baca Juga: Pembaruan Play Service Android Jelly Bean akan Dihentikan Google

"Walaupun banyak orang mengatakan batu bara ini sebagai sumber energi yang kotor, namun batu bara bisa digunakan untuk sumber energi yang berkecukupan dan terjangkau untuk masyarakat," ujar Sujatmiko.

Selama tahun 2020, Indonesia telah memproduksi 564 juta ton batu bara. Dari total tersebut, 138 juta ton diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Sedangkan, kontribusi mineral dan batu bara dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah sebesar Rp34,65 triliun. Dari total jumlah tersebut,  Rp1,67 triliun diantaranya digunakan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

"Sebagai kepedulian atas isu lingkungan, pemerintah terus mendorong penerapan teknologi melalui clean coal technology. Ini tentu memenuhi amanat sebagai sumber energi yang low carbon emission," ujar Sujatmiko.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x