Satelit Terra Deteksi Hotspot di NTT, BMKG Laporkan Jumlahnya Ada Tiga Titik

- 11 Juli 2021, 16:38 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan
Ilustrasi kebakaran hutan /PIxabay/

WARTA PONTIANAK - Titik panas atau hotspot terdeteksi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Sabtu 10 Juli 2021 kemarin.

Bahkan, hingga Minggu 11 Juli 2021 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi El Tari Kupan telah melaporkan telah mendeteksi sebanyak tiga titik hotspot. 

"Tiga titik panas ini tersebar di Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur satu titik dan dua titik di Kabupaten Sumba Timur, masing-masing di Kecataman Haharu dan Umbu Ratu Nggay," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi seperti dikutip dari Antara Minggu 11 Juli 2021.

Baca Juga: Okum Pemikul Jenazah di TPU Cikadut yang Melakukan Pungli Rp2,8 Juta Dipecat Pemkot Bandung

Berdasarkan pantauan satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dikatannya, titik hotspot tersebut diketahui melalui analisis peta sebaran.

"Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan mencapai 1 km persegi. Dalam satu wilayah di permukaan bumi satelit akan mengobservasi 2 hingga 4 kali per hari," ujarnya.

Namun, dijelaskan Agung, titik hotspot tidak akan terdeteksi apabilah wilayah yang diobservasi tertutup awan. Selain itu, ada beberapa yang mempangaruhi penyebaran titik hotspot, seperti angin kencang.

Baca Juga: Terobosan Baru! Indonesia Manfaatkan Kecerdasan Buatan Jadi Pengawas Tambang Mineral dan Batu Bara

Ia menyebut, angin kencang merupakan penyebab tidak langsung titik hotspot tersebut menyebar disebuah wilayah.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x