Buntut Pernyataan Macron, Ribuan Massa akan Geruduk Kedubes Perancis di Jakarta

- 30 Oktober 2020, 20:40 WIB
Ilustrasi massa aksi dari FPI, GNPF Ulama, dan PA 212.
Ilustrasi massa aksi dari FPI, GNPF Ulama, dan PA 212. //Galamedia/

Dia juga menyinggung komunitas muslim di negaranya dianggap sebagai separatis.

Pernyataan Macron itu menimbulkan reaksi beragam di seluruh negara Islam di dunia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Puluhan Rumah Warga di Sukabumi Porak Poranda usai Diterjang Angin Puting Beliung

 

Persaudaraan Alumni 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama rencana bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedubes Prancis di Jakarta pada 2 November 2020.

Menanggapi rencana aksi tersebut, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyebut kalau Marcon mengatakan bahwa dunia Islam sedang menghadapi krisis, sebetulnya ada benarnya karena memang sedang menghadapi krisis.

Sebab hingga saat ini belum ditemukan satu konstruksi keagamaan dan sosial yang bisa mengintegrasikan dunia Islam secara damai dan harmonis di seluruh dunia.
"Ada kenyataan itu, nggak bisa dipungkiri. Kalau orang tersinggung, itu karena soal identitas, tapi tidak bisa mengingkari kenyataan memang ada krisis," katanya.

 

"Dunia ini sedang bingung. Kita ini berada di persimpangan jalan, berada di dunia ini, peradaban dunia ini mau ke mana. Dan kita belum menemukan pondasi konsensus untuk peradaban masa depan yang kita inginkan bersama," tuturnya.

Baca Juga: Dihadiri Gatot Nurmantyo, Deklarasi KAMI di Jambi Dibubarkan Polisi

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: IsuBogor (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x