WARTA PONTIANAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan sebanyak 817 warga yang tinggal di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III telah diungsikan ke 9 titik pengungsian.
Menyusul status Gunung Merapi dinaikkan menjadi Level III atau Siaga oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sejak Kamis 5 November 2020.
Jumlah pengungsi tersebut mengalami peningkatan sebanyak 210 orang terhitung sejak dua pekan lalu.
Adapun rincian jumlah dan lokasi pengungsian meliputi 118 warga dari Desa Krinjijng mengungsi di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.
Baca Juga: Tinjau Pengungsian Gunung Merapi di Boyolali, Kepala BNPB Ingatkan Protokol Kesehatan
Sebanyak 115 warga dari Desa Ngargomulyo mengungsi di Gedung NU Ketaron, Gedung Futsal Tejowarno, Gedung PPP Prumpung dan PAY Muhammadiyah di Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
Kemudian sebanyak 110 warga dari Desa Keningar mengungsi di SDN 1 Ngrajek dan kediaman Kepala Desa Ngrajek, Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid.
Selanjutnya sebanyak 476 warga dari Desa Paten mengungsi di Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan di Kecamatan Mertoyudan.
Dari data akumulasi yang dihimpun, pengungsi tersebut terdiri dari 279 laki-laki dan 538 perempuan.
Baca Juga: Melihat Potensi dan Dampak Erupsi, Kepala BNPB Tinjau Gunung Merapi dari Udara