Ilmuwan Kembangkan Perangkat Ginjal Buatan yang Bisa Ubah Masa Depan Transplantasi

- 10 September 2023, 14:43 WIB
Perangkat ginjal Buatan yang dapat ubah masa depan transplantasi
Perangkat ginjal Buatan yang dapat ubah masa depan transplantasi /Dokumen University of California, San Francisco (UCSF)/

WARTA PONTIANAK - Saat ini, pengobatan gagal ginjal memerlukan waktu berjam-jam untuk terhubung dengan mesin dialisis atau transplantasi donor, dan hal ini terkadang jarang terjadi. Namun, baru-baru ilmuwan telah menemukak ada harapan akan adanya pilihan baru dalam waktu dekat, yakni melalui implan ginjal buatan.

Para ilmuwan telah mengembangkan perangkat bioreaktor yang menggunakan sel ginjal manusia yang dibiakkan di laboratorium dan meniru beberapa fungsi utama ginjal. Ini telah berhasil diuji pada babi selama seminggu tanpa efek samping atau masalah yang jelas.

Tim yang dipimpin oleh University of California, San Francisco (UCSF) berharap perangkat mereka dapat diadaptasi untuk mencakup lebih banyak jenis sel ginjal dan dipasangkan dengan instrumen lain untuk menyaring limbah dari darah.

Baca Juga: OnePlus Konfirmasi Tanggal Peluncuran untuk OxygenOS 14, Ini Spesifikasi dan Keunggulannya

“Kami fokus pada replikasi fungsi utama ginjal secara aman,” kata bioengineer Shuvo Roy dari UCSF.

“Ginjal biobuatan akan membuat pengobatan penyakit ginjal menjadi lebih efektif dan juga lebih dapat ditoleransi dan nyaman," sambung dia.

Sebagai gambaran mengenai skala masalahnya, lebih dari setengah juta orang di AS saja memerlukan perawatan dialisis beberapa kali dalam seminggu. Hanya sekitar 25 ribu transplantasi ginjal yang dilakukan setiap tahunnya, dan seringkali dilakukan dengan pengobatan yang keras untuk memastikan ginjal baru tidak ditolak oleh tubuh.

Yang terpenting, tidak ada indikasi bahwa bioreaktor tersebut memicu sistem kekebalan babi. Para ilmuwan memasang membran silikon untuk membantu melindungi sel-sel ginjal dari serangan dan menjaga mesin kecil tersebut bekerja dengan tenang dan efektif di latar belakang, seperti alat pacu jantung misalnya.

Baca Juga: OPPO Find N3 Flip dengan Spesifikasi dan Keunggulan Ini Diluncurkan, Segera Hadir di Pasar Global

Perangkat tersebut, yang terhubung langsung ke pembuluh darah dan vena, dibuat dengan sel tubulus proksimal manusia yang dikultur, mereka bertanggung jawab untuk mengatur kadar air dan garam dalam tubuh dan digunakan sebagai uji kasus dalam penelitian ini. Sel-sel ini sebelumnya menunjukkan harapan dalam mengobati gagal ginjal pada pasien manusia.

Tentu saja, kita masih belum bisa membuat perangkat bioreaktor seperti ini bekerja pada pasien manusia, tetapi tanda-tanda awalnya cukup menjanjikan. Uji coba berikutnya pada hewan akan dilakukan selama sebulan, dan jika berhasil, lampu hijau harus diberikan untuk mulai menguji perangkat tersebut pada orang yang menderita gagal ginjal .

Para ilmuwan juga sibuk mencari pilihan lain, seperti kelayakan transplantasi organ hewan ke pasien manusia. Apapun pendekatannya, tujuannya tetap sama, yakni menyelamatkan nyawa penderita gagal ginjal.

“Kami perlu membuktikan bahwa bioreaktor yang berfungsi tidak memerlukan obat imunosupresan, dan kami melakukannya,” kata Roy. 

“Kami tidak mengalami komplikasi dan sekarang dapat melakukan perbaikan, menjangkau seluruh panel fungsi ginjal pada skala manusia," jelasnya.

Penelitian ini pun telah dipublikasikan di Nature Communications.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Scienc Aalert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x