WARTA PONTIANAK - Kasus dugaan "pesugihan" oleh para sosialita yang diungkapkan seorang warga di media sosial ditindaklanjuti oleh Satpol PP Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hal itu lantaran kasus itu menyangkut ketertiban umum.
"Dari sisi wilayah, kami tidak akan tinggal diam. Kami sudah perintahkan Satpol PP untuk mencari informasi di lapangan," kata Wakil Camat Kebayoran Lama Sidik Rawanta di Jakarta, Jumat 2 Juli 2021.
Ia berharap informasi yang dikumpulkan akan membantu pihak kepolisian yang saat ini sedang melakukan penyelidikan.
Baca Juga: Video Arisan Tumbal Manusia untuk Pesugihan di Pondok Indah Viral di Medsos
Walaupun sampai saat ini pihaknya sedang fokus dalam penanganan pandemi COVID-19 dan vaksinasi, namun ia berupaya melakukan penelusuran soal video yang viral tersebut.
Ia juga menilai informasi dalam video yang diunggah di media sosial itu juga masih belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Kesimpulan saya ini masih samar karena sumbernya juga dari TikTok masih perlu ditindaklanjuti jauh," imbuh Sidik.
Sebelumnya, beredar video berisi pengakuan seorang wanita melalui akun TikTok @dinskidiary yang diunggah sekitar Senin 28 Juni 2021.
Wanita dalam video itu mengungkapkan pengalamannya hanya berdasarkan potongan percakapan melalui pesan WhatsApp.
Baca Juga: Kasus Arisan Online Miliaran Rupiah Berhasil Diungkap Polda Sumsel, Sang Owner Ditangkap di Aceh
Wanita itu menuturkan bahwa dirinya dihubungi penyelenggara acara pada April 2021 yang menawarkan sebagai pembawa acara ulang tahun seorang klien di kawasan Pondok Indah pada 19 Mei 2021.
Namun, dari proses percakapan itu ia mengungkapkan curiga dan ada kejanggalan dengan acara pesta ulang tahun tersebut karena bakal ada ritual "pesugihan" dengan tumbal pria-pria muda.
Video pendek berdurasi sekitar 60 detik tersebut kemudian menjadi viral dengan ribuan komentar warganet.
Tak hanya di TikTok, wanita dalam video tersebut juga memberi pengakuan yang sama melalui akun Youtube, Ramadhini Sari.
Baca Juga: Penyaluran BLT untuk 8 Juta Penerima Dipercepat Pemerintah
Namun dalam unggahan di Youtube, wanita tersebut justru tidak menjelaskan secara utuh termasuk apakah menerima atau menolak tawaran itu.***