WARTA PONTIANAK – Nabi Khidir, meski namanya tak secara eksplisit disebut dalam Al-Quran, namun memegang tempat istimewa dalam kisah para nabi.
Diselimuti aura misteri, kisahnya yang bersanding dengan Nabi Musa dalam Surah Al-Kahfi telah menggugah pikiran dan memicu tafsir selama berabad-abad.
Asal-Usul dan Julukan
Sedikit yang diketahui pasti tentang Nabi Khidir. Beberapa riwayat menyebut namanya Balya bin Malkan, namun julukan "Khidir" yang berarti "yang hijau" lebih melekat.
Julukan ini dikaitkan dengan mukjizatnya, yaitu kemampuan menghijaukan tanah tandus, simbol kehidupan dan keberkahan.
Asal-usulnya pun diperdebatkan. Sebagian ulama meyakini beliau keturunan Nabi Nuh AS dan masih hidup abadi, meski pendapat ini masih kontroversial.
Pertemuan dengan Nabi Musa
Kisah legendaris Nabi Khidir terhampar dalam Surah Al-Kahfi. Nabi Musa, di puncak kejayaannya, merasa paling berilmu di muka bumi.
Namun, Allah SWT menguji kerendahan hatinya dengan mempertemukannya dengan seorang hamba-Nya yang dianugerahi ilmu ladunni, pengetahuan langsung dari Allah. Hamba tersebut tidak lain adalah Nabi Khidir.