Top Glove Bakal Tutup Sebagian Pabrik Setelah 2.000 Lebih Buruhnya Positif Covid-19

- 25 November 2020, 19:41 WIB
Ilustrasi sarung tangan medis.
Ilustrasi sarung tangan medis. /PIXABAY/Leo2014/

 

WARTA PONTIANAK – Belum berakhirnya penyebaran virus Covid-19 di Malaysia membuat beberapa pabrik Top Glove Malaysia dikabarkan secara bertahap akan menyaring karyawannya. Hal ini usai mendapat laporan 2.000 lebih buruh pabriknya terinfeksi Covid-19.

Perusahaan Top Glove menemukan cluster baru Covid-19 dari sekelompok yang di antaranya banyak berasal dari pekerja migran bergaji rendah.

Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan peningkatan tajam kasus Covid-19 terjadi di daerah tempat pabrik-pabrik dan asrama Top Glove berada.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Tawarkan Industri Farmasi AS Pindah ke Indonesia

Alhasil, 28 gedung pabrik akan ditutup secara bertahap setelah 2.453 pekerja dinyatakan positif terkena virus, dari 5.767 yang diperiksa, kata Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah.

"Semua yang dites positif telah dirawat di rumah sakit dan kontak dekat mereka telah dikarantina untuk menghindari penularan kepada pekerja lain," kata Noor Hisham seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com berjudul 2.000 Lebih Buruhnya Positif Covid-19, Top Glove akan Tutup Sebagian Pabrik.

Sementara itu, dikutip dari Straits Times, Menteri Sumber Daya Manusia M. Saravanan mengatakan Dewan Keamanan Nasional (NSC) memutuskan untuk berupaya menghentikan penyebaran virus Covid-19 di pabrk Top Glove.

Baca Juga: Sejak Awal 2020, Polisi Telah Tindak 104 Tersangka Penyebar Hoaks Covid-19

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x