Saham LPKR Melesat Didorong Sentimen Pemulihan Ekonomi dan Vaksin

- 2 Desember 2020, 17:59 WIB
Ilustrasi monitor saham
Ilustrasi monitor saham /Pixabay/

Berdasarkan data Bloomberg, margin laba usaha Lippo Karawaci tercatat 5,62 persen pada kuartal III-2020, sedangkan di kuartal III-2019 OPM tercatat -10,46 persen. Margin EBITDA LPKR di kuartal tiga ini juga tercatat sebesar 38,01 persen meningkat bila dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu yang sebesar 37,72 persen.

Anak usaha LPKR, yakni Lippo Cikarang juga kinerjanya bagus selain dilihat dari pertumbuhan pendapatan dan laba, ada peningkatan rasio profitabilitas baik itu rasio gross profit margin (GPM), OPM dan net profit margin (NPM).

Lippo Cikarang melaporkan pertumbuhan pendapatan dari suksesnya pemasaran produk hunian rumah tapak yang terjangkau, dan apartemen Orange County yang terus melanjutkan proses serah terima unit.

Karena itu, kinerja LPKR dalam jangka panjang akan terus membaik apalagi jika berhasil menekan beban di kuartal IV-2020 nanti. Untuk jangka panjang LPKR juga masih prospektif, dengan kekuatan memiliki lahan 1.416 ha.

Baca Juga: Kamu Milenial dan Ingin Investasi? Ini Tips Anti Gagal Dari OJK

Bahkan, Sukarno menilai sektor properti yang jadi salah satu bisnis inti LPKR, akan diuntungkan dalam jangka panjang berkat Omnibus Law.  Adapun untuk jangka pendek, LPKR direkomendasikan trading buy karena secara valuasi sudah murah dengan price to book value (PBV) 0,37 kali.

"Industri properti bisa berpeluang dengan adanya omnibus law yang bisa diuntungkan nantinya," kata Sukarno.

CEO LPKR John Riady menyampaikan,  pertumbuhan pendapatan naik sebanyak 38,7 persen Year on Year pada sembilan bulan di 2020 seiring dengan pertumbuhan pada marketing sales dan penyelesaian proyek. Pendapatan pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp2,37 triliun dari Rp1,71 triliun pada sembilan bulan di 2019.

John menyampaikan, sebagai perusahaan real estate terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatan, pendapatan Real Estate Development meningkat sebesar 38,7 persen menjadi Rp2,37 triliun dari Rp1,71 triliun karena bisnis inti properti Perseroan mulai menunjukkan perbaikan.

Baca Juga: Pelaku Investasi Bodong Bermodus Perdagangan Mata Uang Asing Senilai Rp15 M Ditangkap Polda Jatim

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah