Bank Syariah Indonesia Ditargetkan Masuk 10 Besar Dunia di Tahun 2025

- 22 Januari 2021, 23:19 WIB
Tiga bank syariah BNI, BRI dan Mandiri yang akan digabung dan memiliki nama baru Bank Syariah Indonesia.
Tiga bank syariah BNI, BRI dan Mandiri yang akan digabung dan memiliki nama baru Bank Syariah Indonesia. /kolase brisyariah.co.id/pngdownload.id
WARTA PONTIANAK- Perbankan syariah kian mulai tumbuh kembang. Maka wajar saja jika Bank Syariah Indonesia (BSI) ditargetkan masuk 10 besar bank syariah dunia pada tahun 2021. 
 
Sebagiamana yang diketahui, BSI merupakan hasil merger atau penggabungan usaha perbankan plat merah seperti Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.

"Kita ingin penggabungan bank syariah itu menjadi pemain dengan size global. Karena itu sejak awal kita sudah targetkan di tahun 2025 kita harus masuk top 10 daripada bank global," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam acara "7th Indonesia Islamic Economic Forum" di Jakarta, Jumat yang dilansir dari Antara. 
Baca Juga: Jalani Rapid Tes, Empat Warga Sekitar Markaz Syariah Megamendung Dikabarkan Reaktif

Menurut Erick ditargetkannya BSI masuk dalam 10 besar merupakan sebagai bukti lantaran Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim mempunyai bank syariah yang kuat secara fundamental.

Ia mengatakan bahwa Bank Syariah Indonesia yang akan efektif beroperasi pada 1 Februari 2021 itu bakal memiliki aset senilai Rp239,56 triliun. Jumlah itu menempatkan bank hasil merger itu masuk daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Baca Juga: Ekonomi Syariah Bisa Pulihkan Perekonomian Indonesia

"Ini akan menjadi nilai kompetitif untuk bisa bersaing dengan bank-bank lainnya," paparya.

Tercatat per Desember 2020, dana pihak ketiga (DPK) BSI sebesar Rp209,98 triliun.

Dari sisi pembiayaan, BSI mencapai sekitar Rp156,5 triliun, dengan modal sebesar Rp22,6 triliun dan laba bersih mencapai Rp2,19 triliun.

Sementara Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi optimistis BSI dapat menjadi top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

"Dalam 4-5 tahun ke depan saya rasa kalau tidak ada aral melintang akan bisa masuk ke dalam 10 jajaran bank syariah yang terbesar di dunia berdasarkan market capitalization," katanya.
Baca Juga: SIW 2020, Ajangnya Para Investor Syariah
Saat ini, lanjut dia, Indonesia membutuhkan perbankan syariah yang kuat dalam rangka mendukung industri halal.

Ia menyampaikan bahwa industri halal ini menyangkut makanan dan minuman, busana, pariwisata, farmasi, kosmetik, rekreasi, dan pembiayaan.

"Sebenarnya Indonesia ini adalah raksasa untuk bisnis keuangan syariah ataupun bisnis halal yang sedang tidur, jadi tidurnya harus dibangunkan supaya tidak terlalu lama tidur. Dengan demikian kita bisa menjadi salah satu pemain yang disegani, tidak hanya di lokal tapi juga di global," lugasnya.***
 

Editor: Yuniardi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x