Pujuk Tesla Berinvestasi, Indonesia Siap Menjadi Negara Produsen Baterai

- 13 November 2020, 18:50 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) /Instagram.com/@jokowi

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Kontribusi Fintech Positif

Luhut menolak berkomentar secara khusus tentang rencana pertemuan dengan Tesla, tetapi Luhut mengatakan bahwa "ada peluang yang sangat bagus" jika perusahaan ingin berinvestasi dalam pengolahan nikel Indonesia.

Kepala eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan, dia berencana untuk menawarkan kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama, secara efisien dan dengan cara yang peduli terhadap lingkungan.

Undang-undang Penciptaan Lapangan Kerja yang baru dengan menyelaraskan 79 undang-undang yang ada, mendapat kritik karena melonggarkan standar lingkungan.

Luhut mengatakan, Indonesia bisa membuat rantai pasokan baterai ramah lingkungan dalam tujuh hingga delapan tahun dengan menyalakan smelter dengan sumber energi terbarukan.

“Sehingga bisa menjual baterai ramah lingkungan untuk mobil di pasar Eropa pada tahun 2030,” tuturnya.

Baca Juga: Diakhir Masa Jabatannya sebagai Presiden, Donald Trump Malah Pecat Menhan AS

Jokowi sendiri berulang kali mengatakan, Undang-Undang Omnibus Law sangat penting untuk memotong birokrasi, memacu investasi, dan meningkatkan daya saing pasar tenaga kerja.

Meskipun Undang-Undang tersebut diprotes oleh serikat pekerja, mahasiswa dan pecinta lingkungan, namun undang-undang tersebut telah diterima secara positif oleh pasar.

“Indonesia telah berjuang untuk menarik investasi asing dengan kecepatan yang sama seperti beberapa negara tetangganya,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah