Ajarin Sejak Dini, Ini Cara Memberikan Pendidikan Antikorupsi pada Anak

21 Mei 2021, 07:15 WIB
Anak-anak deklarasi antikorupsi /Ping Point/

WARTA PONTIANAK - Belakangan ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kasus korupsi yang dilakukan dua menteri Kabinet Indonesia Maju. Baru setahun dilantik, namun keduanya sudah menyelewengkan uang negara dalam jumlah besar.

Bahkan, salah satu kasus tersebut dilakukan dengan menilap uang yang seharusnya digunakan untuk bantuan sembako kepada masyarakat terdampak corona.

Baca Juga: Polemik Tes Wawasan Kebangsaan, Koalisi Masyarakat Sipil Minta Wawasan Antikorupsi Firli Bahuri Diuji

Tentu, dua kasus korupsi tersebut adalah hal buruk yang sangat tidak pantas untuk ditiru, termasuk oleh anak. Untuk menghindari perilaku tersebut di masa depan, orang tua perlu memberikan pendidikan antikorupsi kepada anak sejak dini.


Menurut Ikhsan Bella Persada, M. Psi, Psikolog., orang tua maupun institusi pendidikan perlu memberikan pendidikan antikorupsi bagi anak.

“Karena dengan memberikan pendidikan tersebut dapat membantu meningkatkan nilai moral anak, bahwa korupsi adalah suatu tindakan yang salah dan dapat merugikan orang lain,” jelas Ikhsan.

Pendidikan antikorupsi sejak dini juga dapat menumbuhkan karakter anak. Si keil jadi bisa menghargai hak-hak orang lain dan menahan diri untuk tidak melakukan perilaku yang melanggar aturan.

Di samping itu, mengajarkan pendidikan antikorupsi sejak dini juga turut menanamkan nilai kejujuran pada anak yang akan dibawanya hingga dewasa.

Ikhsan menyebut, pendidikan antikorupsi bisa mulai diberikan dengan mengajarkan anak memahami apa arti korupsi itu sendiri.

Korupsi dapat diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara, perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya, untuk keuntungan individu tertentu.

Untuk memahamkan arti dari korupsi kepada anak, orang tua bisa memulai dari cara yang lebih mudah.

“Orang tua bisa mengajarkan anak dengan selalu menyampaikan hal dengan jujur,” kata Ikhsan.

“Orang tua juga bisa mengajarkan anak dengan melatih dalam membagi haknya. Contoh jika ada makanan. Pembagian makanannya dengan anggota keluarga dilakukan secara adil,” tambahnya.

Senada dengan itu, Gracia Ivonika, M. Psi, Psikolo., mengatakan pendidikan antikorupsi untuk anak-anak bisa diajarkan melalui penekanan nilai kejujuran. Tentunya akan sangat baik jika nilai kejujuran tersebut ditanamkan sejak dini, yakni dengan dimulai dari hal-hal kecil dan disesuaikan usia anak

Baca Juga: KPK dan BPOM Kampanye Antikorupsi pada Kemasan Produk

Dikutip dari Klikdokter.com, Jumat 21 Mei 2021, berikut penjelasan lebih lanjut dari Gracia mengenai pendidikan anti korupsi anak usia dini:

* Untuk Anak yang Masih Kecil sampai 6 atau 7 Tahun

Anak-anak yang masih kecil sampai usia kurang lebih 6 atau 7 tahun dapat ditekankan tentang apa yang benar dan salah secara konkrit serta jelas. Dengan kata lain, selalu berbicara apa adanya dan jujur.

“Maka, sikap itu perlu diberikan penguatan, misalnya dengan apresiasi. Sebaliknya, berbohong artinya salah, maka perlu ditegaskan bahwa itu tidak boleh dilakukan dan jelaskan harusnya seperti apa,” jelas Gracia.


* Untuk Anak Usia Sekolah


Anak dapat diberi pemahaman perihal sikap-sikap yang mencerminkan kepribadian baik, termasuk kejujuran. Dapat dijelaskan pula tentang apa yang baik dan tidak dari sikap tersebut.

“Ketika anak berkata jujur, orang tua juga perlu menghargainya sekalipun kejujurannya bukan tentang hal baik. Hal ini akan menunjukkan pada anak bahwa dengan berkata jujur ia akan lebih bisa merasa tenang dan tetap diterima dengan baik oleh orang tuanya,” sebut Gracia.


* Untuk Remaja


Pada anak usia remaja, mereka perlahan mulai mengembangkan nilai-nilai personal yang diyakini baik. Jika sejak dini ditanamkan nilai moral tentang kejujuran, maka sikap tersebut lebih mungkin menjadi nilai yang dijunjung serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Bagaimana kejujuran itu ditunjukkan oleh orang-orang sekitar, terutama keluarga, juga menjadi contoh yang baik dan dipelajari oleh anak. Maka, jadilah role model untuk anak,” tutur Gracia.

“Anak-anak remaja juga salah satunya bisa ditanamkan tentang kejujuran dengan diarahkan mengelola uang jajan mereka, dan mempertanggung jawabkannya kepada orang tua,” sambungnya.***

Editor: Suryadi

Sumber: klikdokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler