Mau Main Apa Saat Natal? Ada Board Game Bertema Virus Corona

- 24 Desember 2020, 07:00 WIB
Rebecca, Lara, Stella dan Sarah Schwaderlapp bermain board game "Corona - the rush to the shops" yang dibuat oleh Lara dan Sarah untuk menghabiskan waktu selama pembatasan wilayah di Wiesbaden Biebrich, Jerman, 20 Desember 2020
Rebecca, Lara, Stella dan Sarah Schwaderlapp bermain board game "Corona - the rush to the shops" yang dibuat oleh Lara dan Sarah untuk menghabiskan waktu selama pembatasan wilayah di Wiesbaden Biebrich, Jerman, 20 Desember 2020 / (REUTERS/ANNKATHRIN WEISS)/


WARTA PONTIANAK - Selama pembatasan wilayah di Jerman, empat kakak beradik dari keluarga Schwaderlapp memutuskan untuk membuat board game bertema virus corona yang diminati ribuan orang.

"Corona" bisa dimainkan hingga empat orang, yang harus bersaing untuk membeli semua bahan makanan di daftar belanja untuk tetangga lansia yang sedang berlindung dari virus.

Sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari www.antaranews.com, Rabu 23 Desember 2020, para pemain mengumpulkan dan menukar kartu permainan, dan pemenangnya adalah siapa pun yang memberikan semua barang paling cepat. Rintangan yang ada di sepanjang jalan meliputi menghadapi virus, yang mengirim Anda ke karantina, atau menemukan bahwa penimbun telah mengambil semua pasta atau tisu toilet yang dibutuhkan.

Baca Juga: MK Terima Dua Lagi Permohonan Sengketa Hasil Pemilihan Gubernur

"Salah satu prinsip dasarnya adalah solidaritas," kata Sarah kepada Reuters.

"..Tapi masing-masing pemain dapat memutuskan untuk bekerja sama dengan yang lain ... atau mempersulit mereka dengan memblokir jalur dengan virus."

Kakak beradik ini membuat permainan sepanjang sore selama pembatasan wilayah pada musim semi tahun ini, mereka secara bertahap memasukkan banyak elemen dari siaran berita mengenai pandemi Covid-19.

"Itu kami masukkan menjadi rintangan berupa penimbun. Kami juga melihat berita konser di balkon Italia dan memasukkannya ke dalam kartu bermain," imbuh Rebecca.

Terkesan dengan upaya putrinya, sang ayah Benedikt Schwaderlapp memutuskan untuk mengkomersilkan permainan tersebut dengan mempekerjakan seorang seniman untuk merancang kartu, papan dan kotak permainan.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x