Ini Kelebihan dan Kekurangan Sunat Cincin

- 4 Januari 2021, 18:11 WIB
Ilustrasi sunat cincin
Ilustrasi sunat cincin /Warta Pontianak/
  1. Plastibell

Cara ini juga mirip dengan teknik klem Gomco. Setelah dilakukan pemisahan antara kulup dengan kepala penis, alat seperti lonceng plastik ditempatkan di antara kulup dan kepala penis.

Selanjutnya, sebuah benang akan diikatkan melingkar membentuk cincin di luar kulup untuk menghambat aliran darah ke kulup.

Usai benang diikat, kulup akan dipotong dengan pisau bedah lalu lonceng plastik akan dilepas.

Ikatan benang plastik berbentuk cincin biasanya dibiarkan selama 6–12 hari. Nantinya, ikatan benang tersebut akan lepas dengan sendirinya.

Baca Juga: Update Kasus Corona 4 Januari 2021 di Indonesia, Total 772.103 Terkonfirmasi

  1. Smart Klamp

Sedangkan untuk anak yang sudah lebih besar, sunat cincin dapat dilakukan dengan Smart Klamp. Pada sunat cincin jenis ini, digunakan alat khusus berbentuk tabung yang lengkap dengan klem plastik.

Ukuran tabung yang dipakai bervariasi antara 10-21 mm dan akan disesuaikan dengan ukuran penis.

Dalam prosesnya, panjang kulup yang akan dipotong ditandai dulu dengan pena bedah, lalu dokter akan mengukur diameter penis dengan alat ukur khusus untuk menentukan ukuran tabung plastik yang akan digunakan.

Setelah itu, kulup akan dipisahkan dari kepala penis, kemudian tabung dimasukkan di antara kulup dengan kepala penis dan dipasangkan penjepit (klem plastik) dari luar hingga mencapai ujung tabung.

Dengan demikian, kulup akan terjepit di antara klem dan tabung. Saat sudah dipastikan terjepit, kulup akan dipotong dengan pisau bedah.

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP

Sumber: alodokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah