Mengenal 8 Festival Budaya Masyarakat Tionghoa yang Masih Dilakukan Hingga Sekarang

- 11 Januari 2021, 20:23 WIB
Ilutrasi lampion saat tahun baru imlek
Ilutrasi lampion saat tahun baru imlek /pexels

WARTA PONTIANAK - Indonesia terkenal dengan berbagai macam adat dan budayanya, salah satunya budaya Tionghoa. Budaya Tionghoa merupakan budaya yang paling kompleks dan sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia seiring dengan banyaknya orang China yang memilih untuk bermigrasi ke luar negeri. Budaya Tionghoa mencerminkan nilai luhur, kebiasaan dan bakti kepada leluhur.


Meskipun budaya Tionghoa adalah salah satu kebudayaan yang paling tua di dunia yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, tapi budaya Tionghoa mampu bertahan hingga saat ini. Berikut beberapa kebudayaan yang masih dibawa dan dilakukan hingga saat ini, melansir dari Tionghoa Info:

1. Festival Tahun Baru Imlek (春节; Chun Jie)

Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi biasanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa hingga kini dengan sangat meriah, dengan menggantung berbagai macam pernak-perniknya, seperti lampion merah, menempel kertas merah bertuliskan ‘FU’, menyiapkan angpao, sampai pesta kembang api dan tarian naga serta barongsai.

Baca Juga: Haru, Ini Sosok Rizki Wahyudi Korban Sriwjaya SJ 182 di Mata Rekan Kerja

Awalnya Imlek merupakan hari raya yang berkaitan dengan pergantian musim, yakni dari musim dingin ke musim semi. Karena musim semi dihitung sebagai musim pertama dari empat musim yang ada, maka berdasarkan penanggalan Imlek, hari pertama mulainya musim semi merupakan hari pertama penanggalan tahunan.

2. Festival Cap Go Meh (元宵节; Yuan Xiao Jie)

Festival Yuan Xiao atau biasa dikenal dengan perayaan Cap Go Meh jatuh setiap tanggal 15 bulan pertama penanggalan Imlek. Sama halnya dengan perayaan Imlek, perayaan Cap Go Meh ini juga dirayakan dengan sangat meriah di beberapa negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Di Indonesia, festival Cap Go Meh ini dilakukan upacara kirab atau turun ke jalan raya dengan menggotong Kio/usungan yang diisi/dimuat arca para Dewa. Bahkan, di beberapa kota seperti di daerah Jakarta dan di Manado, ada atraksi ‘lok thung’ atau ‘thang sin’.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: tionghoa.info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x