3. Menggunakan salep berbahan dasar bawang
Salep seperti Mederma dapat membantu mengurangi tampilan bekas luka. Salep harus diaplikasikan secara teratur selama beberapa bulan untuk melihat hasilnya. Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery belum membuktikan salep ini sebagai perawatan bekas luka yang sangat efektif.
Baca Juga: Lampu Sepeda Motor Anda Tiba-tiba Redup, Coba Cek! Kemungkinan Ini Penyebabnya
4. Memijat jaringan parut
Ini bisa membantu melembutkan dan meratakan bekas luka. Pijat bekas luka dengan gerakan melingkar kecil selama 10 menit atau lebih setidaknya tiga kali sehari, berikan tekanan sebanyak yang dapat ditoleransi. Penting untuk diketahui bahwa pijatan biasanya tidak efektif dalam merawat bekas luka yang berusia 2 tahun atau lebih.
Selain tindakan ini, sebaiknya gunakan tabir surya di area yang cedera. Ini membantu mencegah bekas luka menjadi hiperpigmentasi, atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
Jika bekas luka gagal merespons perawatan di rumah dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan atau penampilan yang tidak diinginkan, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan invasif seperti di bawah ini.
A. Suntikan kortikosteroid intralesi.
Seorang dokter menyuntikkan kortikosteroid ke dalam lesi, yang dapat mengurangi peradangan. Eksisi bedah. Dokter hanya akan merekomendasikan operasi pengangkatan bekas luka jika mereka yakin dapat mengurangi tampilan bekas luka tanpa memperburuknya.
Baca Juga: Dapatkah Alkohol Basmi Kuman dan Bakteri, Hasil Penelitian Jelaskan Ini