Filosofi Kue Keranjang dalam Perayaan Tahun Baru Imlek, Rasanya Manis dan Pembawa Keberuntungan

- 12 Januari 2023, 17:29 WIB
Sejarah dan makna tentang kue keranjang, kue khas perayaan Tahun Baru Imlek
Sejarah dan makna tentang kue keranjang, kue khas perayaan Tahun Baru Imlek /The Asian Parent

WARTA PONTIANAK - Saat perayaan tahun baru Imlek tentunya tak akan lepas dari deretan makanan yang menjadi ciri khas Imlek. Salah satunya adalah kue keranjang. 

Kue keranjang merupakan satu diantara penganan khas Imlek. Makanan ini dalam bahasa Kanton Nian Gao adalah kue yang dibuat dari beras ketan dan gula.

Meski bisa dimakan sepanjang tahun baru Imlek, namun secara tradisional makanan asli China ini lebih populer sebagai kudapan khas perayaan tahun baru Imlek, khususnya pada perayaan Imlek tahun ini, yang jatuh pada Minggu 22 Januari 2022.

Baca Juga: Legenda Raksasa Nian Pemakan Manusia Warnai Sejarah dan Asal-usul Perayaan Tahun Baru Imlek

Asal usul disebut kue keranjang di Indonesia

Disebut kue keranjang di Indonesia, khususnya Jawa Timur, karena kue ini dibuat dalam cetakan keranjang-keranjang kecil. Kue keranjang memang rasanya manis, karena Nian Gao atau Ni-Kwe dalam dialek Hokkian berarti kue manis.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, kue keranjang memiliki filosofi pembawa keberuntungan. Di China terdapat kebiasaan dan kepercayaan bahwa menyantap kue keranjang lebih dulu di tahun baru Imlek sebelum makan makanan lain mampu menjadikan kehidupan manis dan beruntung sepanjang tahun.

Baca Juga: Selalu Dihiasi Ornamen Merah, Begini Sejarah Perayaan Tahun Baru Imlek : Mengusir Raksasa Nian

Bukan hanya itu, sebutan Nian Gao dengan suku kata 'Nian' yang berarti 'lengket', pelafalannya mirip dengan kata 'tahun' dan kata 'Gao' yang diartikan sebagai 'tinggi', membuat kue ini memiliki makna filosofis peningkatan kemakmuran dan tingginya rezeki sepanjang tahun.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x