Keutamaan Shalat Tarawih

- 14 Maret 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi salat tarawih.
Ilustrasi salat tarawih. /Pixabay/Samer Chidiac/

Baca Juga: Sambut Ramadhan, Umat Muslim Gelar Salat Tarawih Berjamaah di Times Square AS

Jadi awal kejadian oleh Allah adalah Nur Yang Dipuji, nanti disebut Nur Allah, nama Nur itu Muhammad. Izin, uraian bagian ini tidak menyentuh alam maddah atau materi sama sekali. Kemudian empat ribu tahun setelah ciptaan awal yaitu Nur ini, atau empat ribu tahun sebelum dijadikannya tubuh Adam, Allah menciptakan 4 (empat) cimtaan.

Empat ciptaan ini kejadian awal mula newakili segala segala sesuatu yang dijadikan dari Nur Allah seperti kata hadis di atas. Empat hal itu adalah ‘Arasy-Kursi, surga-neraka, Mukmin, dan Bumi”. Keempatnya ini kekal bersandar kepada kekalnya Allah atau “Baqâ’un idlâfiyyun”. Kekalnya keempat ciptaan itu tidak mutlak, yang mutlak hanya Allah Swt. Keempatnya kapan saja bisa hancur bila Allah Swt menghendaki. Sedangkan Allah tidak ada yang bise berkehendak kepada-Nya.

Bumi di sini adalah bukan yang sedang kita pijak ini, karena ini adalah permukaan bumi. Bumi yang dimaksud adalah area yang sekarang di atasnya ada babgunan ka’bah. Sedangkan Mukmin di sini bukan orang ber-KTP Islam. Tapi Mukmin adalah nama malaikat, ruh, dan iblis. Ketiga sosok ini dahula saat masih di sisi Tuhannya yaitu sebelum diciptakannya tubuh Adam namanya Mukmin. Empat ribu tahun malaikat, ruh, dan iblis ini masih bernama Mukmin. Setelah diciptakannya tubuh Adam, maka Mukmin terbagi tiga berdasar sifat dan if’alnya yaitu: yang sifat dan if’alnya sami’nâ wa atha’nâ namanya malaikat; yang sami’nâ wa ‘ashainâ namanya iblis; dan yang wamâ bainahumâ namanya ruh. Ruh ini nanti saat masuk ke tubuh Adam dan anak cucunya berna insan. Jadi ruh itu sifat dan if’an di antara sifat dan if’al malaikat dan iblis. Kadang jadi sebangsa malaikat, dan kadang jadi sebangsa iblis.

Baca Juga: Begini Hukum Kultum Sebelum Salat Tarawih di Bulan Ramadhan

Mengenal Malaikat Hamalat ‘Arasy

Dari banyaknya jumlah Malaikat, ada yang memiliki wujud sangat besar dan tinggi yaitu Malaikat Pemikul ‘Arsy (hamalat al-‘Arsy).  Wujud Malaikat Pemikul ‘Arsy  termasuk tanda kebesaran dan keagungan Allah. Hadis dari Jabir bin Abdillah disebutkan bahwa Malaikat pembawa singgasana ‘Arsy memiliki ukuran antara bahu dan telinganya berjarak 700 tahun perjalanan burung. Rasulullah SAW bersabda:

أذن لي أن أحدث عن ملك من حملة العرش، رجلاه في الأرض السفلى، وعلى قرنه العرش، وبين شحمة أذنيه وعاتقه خفقان الطير سبع مئة سنة، يقول الملك: سبحانك أين كنت.

“Allah memberi saya izin untuk menjelaskan ciri-ciri ‘Malaikat Pemikul Arsy’ yakni kedua kaki paling rendah di tanah, tanduknya ada di atas ‘Arsy. Jarak antara ujung telinga dan bahu adalah sekitar 700 tahun sejauh terbangnya burung. Mereka selalu bertasbih.” (HR at-Thabrani)

Hadis lain menyebutkan bahwa sayap Malaikat pemikul ‘Arsy ini jauh lebih besar dan lebih banyak dibanding sayap Malaikat Jibril dan Israfil. Malaikat Jibril mempunyai 600 sayap, apabila dibuka satu sayap maka gelaplah seluruh bumi ini.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah