Ini Sederet Makanan Yang Dilarang untuk Kandungan Lemah, Diantaranya Taoge Mentah

- 30 Juni 2024, 15:23 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil.
Ilustrasi Ibu Hamil. /PIXABAY/MARNCOM/

WARTA PONTIANAK - Bagi seorang wanita, kehamilan bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, terlebih bila mengalami kandungan lemah. Dalam istilah medis, kandungan lemah disebut juga inkompetensi serviks.

Kondisi tersebut terjadi ketika leher rahim (serviks) membuka terlalu awal pada kehamilan sehingga berisiko menyebabkan persalinan prematur atau keguguran.

Baca Juga: Ini Khasiat Mengonsumsi Buah Nangka Bagi Ibu Hamil dan Janin

Penyebab kandungan lemah belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya hal ini, di antaranya pernah menjalani biopsi atau operasi pada leher rahim, memiliki riwayat persalinan prematur, atau pernah mengalami keguguran sebelumnya.

Berikut sederet makanan yang dilarang untuk dikonsumsi bagi kandungan lemah, antara lain:

1. Ikan yang mengandung banyak merkuri

Manfaat ikan untuk ibu hamil memang melimpah. Namun, tak semua jenis ikan aman dikonsumsi karena beberapa jenis ikan tergolong tinggi merkuri. Ketika terlalu banyak dikonsumsi, merkuri ini bisa menimbulkan gangguan perkembangan organ janin, termasuk otak dan sistem sarafnya.

Zat ini juga tidak baik untuk kandungan lemah.
Contoh ikan yang termasuk makanan yang dilarang untuk kandungan lemah adalah ikan marlin, todak, tuna, hiu, dan makarel.

Sebagai alternatif, Bumil bisa mengonsumsi ikan lain yang tak kalah bergizi tapi rendah kadar merkurinya, seperti ikan kembung, selar, belanak, sarden, gurame, teri, dan lele. Porsi ikan yang direkomendasikan bagi ibu hamil adalah 2–3 kali per minggu.

2. Ikan mentah atau setengah matang

Tak hanya ikan yang mengandung merkuri, Bumil juga harus menghindari ikan mentah atau setengah matang, nih. Soalnya, ikan atau boga bahari mentah lainnya dapat mengandung berbagai kuman penyebab infeksi, seperti norovirus, Salmonella, dan Listeria.

Ketika terpapar kuman ini, ibu hamil bisa mengalami infeksi. Jika tidak diobati dengan tepat, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan keguguran pada ibu hamil, sehingga sangat berbahaya untuk kandungan lemah.

Jadi, kalau Bumil merupakan pencinta sashimi atau sushi mentah, sebaiknya pantang dulu hingga selesai persalinan, ya.

3. Daging mentah atau setengah matang

Daging mentah atau setengah matang juga termasuk makanan yang dilarang untuk kandungan lemah. Daging yang kurang matang berpotensi mengandung bakteri atau parasit, seperti Toxoplasma, E.coli, Listeria, dan Salmonella. Risiko keguguran bisa meningkat bila ibu hamil terinfeksi bakteri atau parasit ini.

Supaya lebih terjamin kematangannya, sebaiknya pilihlah daging potongan short plate atau daging giling yang cepat matang, ketimbang daging steak berpotongan tebal.

Saat mengolah daging, pastikan daging sudah matang sepenuhnya, yakni ketika daging sudah tidak berwarna kemerahan atau pink di bagian dalamnya.

Baca Juga: Ini Sederet Manfaat Mengonsumsi Belimbing bagi Ibu Hamil, Diantaranya Mengatasi Morning Sickness

4. Susu dan olahan susu yang tidak dipasteurisasi

Susu dan olahannya, seperti keju atau yoghurt, memang baik untuk dikonsumsi ibu hamil, terutama yang sedang berjuang menambah berat badan janin. Hanya saja, pastikan Bumil mengonsumsi produk olahan susu yang sudah dipasteurisasi, ya.

Alasannya, susu maupun produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi bisa mengandung berbagai macam kuman. Jika terkena infeksi kuman tersebut, ibu hamil bisa lebih berisiko mengalami keguguran.

5. Telur mentah atau setengah matang

Bumil, telur mentah atau setengah matang bisa mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan infeksi, lho. Jika tidak diobati, infeksi ini bisa menimbulkan kram pada rahim yang berpotensi menyebabkan persalinan prematur atau bahkan janin meninggal.

Perlu diingat, telur mentah atau setengah matang tak hanya berwujud telur mata sapi saja, tetapi juga terkandung dalam berbagai hidangan, seperti kue, mayones, dan saus salad yang mengandung telur mentah, atau scrambled egg yang tidak matang sempurna.

6. Jeroan

Jeroan sebenarnya boleh-boleh saja dikonsumsi selama kehamilan. Namun, kandungan vitamin A dalam jeroan sangat tinggi, sehingga Bumil sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsinya.

Hal ini karena asupan vitamin A berlebih pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan kelainan bawaan pada bayi.
Agar lebih aman, ibu hamil boleh mengonsumsi jeroan sebanyak 1 porsi setiap minggunya.

Namun, untuk memastikan apakah makanan ini aman atau justru dilarang untuk kandungan lemah, Bumil bisa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum makan jeroan, ya.

7. Taoge mentah

Banyak orang menyukai taoge mentah karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang segar. Sayangnya, lingkungan yang lembap selama proses budidaya taoge merupakan tempat ideal bagi pertumbuhan bakteri.

Jadi, kalau dikonsumsi mentah, taoge bisa saja menyebabkan infeksi yang dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janin.

8. Sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci

Walau tampak bersih dari luar, permukaan buah dan sayuran bisa saja sudah terkontaminasi bakteri dan parasit penyebab infeksi. Kontaminasi ini bisa terjadi kapan saja selama produksi, termasuk saat panen, penyimpanan, pengemasan, atau pendistribusian buah dan sayur.

Risiko terjadinya infeksi ini bisa makin tinggi jika buah dan sayuran tidak dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Jadi, pastikan Bumil mencucinya dengan benar dengan air mengalir dan sabun sebelum dikonsumsi. Untuk mengonsumsi sayuran, Bumil juga bisa memasaknya hingga matang sebelum dikonsumsi.

9. Daging olahan

Daging olahan, seperti sosis, menjadi salah satu makanan yang dilarang untuk kandungan lemah. Pasalnya, kemungkinan kontaminasi bakteri dan parasit selama pengolahan dan penyimpanan daging olahan cukup tinggi.

Tak hanya itu, daging olahan juga tinggi garam dan lemak yang bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi persalinan, misalnya hipertensi gestasional dan preeklamsia.

10. Makanan yang mengandung kafein

Asupan kafein yang tinggi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran serta berat badan lahir bayi rendah. Inilah yang membuat makanan berkafein, termasuk yang mengandung kopi, cokelat, atau matcha, menjadi makanan yang dilarang untuk kandungan lemah.

Baca Juga: Fenomena Salju di Puncak Everest Menipis, Ratusan Mayat Pendaki Tampak Berserakan

Meski begitu, hidangan ini tidak dilarang sepenuhnya. Bila kandungan Bumil sehat, makanan atau minuman berkafein masih boleh dikonsumsi asalkan tidak lebih dari 200 mg per harinya.

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah