Waspada! Ilmuwan sebut Virus Mematikan akan Muncul Lebih Ganas dari Covid-19

3 Januari 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi virus corona /Geralt/Pixabay/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Para ilmuwan dikabarkan telah menemukan jenis virus lain yang lebih mematikan dan mengancam manusia di masa yang akan datang.

Dokter yang menemukan virus Ebola memperingatkan bahwa virus mematikan baru akan menyerang umat manusia.

Hal ini dinyatakan karena petugas medis mengkhawatirkan aka nada penyakit mematikan lagi dengan jenis baru yang akan muncul kapan saja.

Baca Juga: India Gunakan Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri

Profesor Jean-Jacques Muyembe Tamfum, yang membantu menemukan virus Ebola pada 1976, mengatakan manusia menghadapi sejumlah virus baru yang tidak diketahui jumlahnya, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Dailymail.co.uk pada 3 Januari 2021.

Dia mengatakan bahwa akan ada virus baru yang berpotensi fatal muncul dari hutan hujan tropis Afrika.

Dia menambahkan bahwa manusia saat ini tengah berada di dunia di mana patogen baru akan keluar. Dan itulah yang merupakan ancaman bagi umat manusia.

Profesor tersebut mengatakan bahwa menurutnya pandemi di masa depan bisa lebih buruk daripada Covid-19 dan bisa lebih apokaliptik dari masa saat ini.

Di Ingende, seperti diberitakan Ringtimesbanyuwangi berjudul "Tak Hanya Corona, Ilmuwan Sebut Virus Mematikan Akan Muncul Lebih Buruk dari Covid-19" Republik Demokratik Kongo, seorang pasien yang tidak ingin disebutkan namanya menunjukkan gejala awal demam berdarah.

Kemudian pasien menjalani tes Ebola, tetapi dokter khawatir dia adalah pasien nol dari Penyakit X, yakni varian jenis virus baru mematikan yang berarti tak terduga, ketika hasilnya kembali negatif.

Baca Juga: Waspada Virus Corona, Benda Berikut Ini Dapat Tularkan Covid-19 Jika Disentuh

Patogen baru ini dapat menyebar secepat Covid-19 tetapi memiliki tingkat kematian 50 hingga 90 persen akibat Ebola.

Ilmuwan tersebut kembali mengatakan bahwa menurutnya, pandemi di masa depan bisa lebih buruk daripada Covid-19 dan bisa lebih apokaliptik.

Penyakit X adalah hipotesis, tetapi para ilmuwan khawatir itu dapat menyebabkan kerusakan di seluruh dunia jika dan ketika itu terjadi, menurut WHO.

Profesor Muyembe mengambil sampel darah pertama dari para korban penyakit misterius, yang kemudian dinamai Ebola, dan hingga saat jenis penyakit itu masih menjadi peneliti muda di dunia.

Jenis penyakit ini menyebabkan perdarahan dan membunuh sekitar 88 persen pasien dan 80 persen staf yang bekerja di Rumah Sakit Misi Yambuku ketika pertama kali ditemukan.

Botol darah dikirim ke Belgia dan AS, di mana para ilmuwan menemukan virus berbentuk cacing.

Profesor tersebut memperingatkan akan lebih banyak lagi penyakit zoonosis, yakni penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia di masa yang akan datang.

Baca Juga: LIPI Sebut Belum Ada Penelitian Ilmiah yang Klaim Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan

Para ahli mengatakan meningkatnya jumlah virus yang muncul sebagian besar disebabkan oleh perusakan habitat hewan dan perdagangan satwa liar.

Saat habitat alami mereka menghilang, hewan seperti tikus, kelelawar, dan serangga bertahan hidup di mana hewan yang lebih besar punah.

SARS, MERS, dan virus Covid-19 semuanya adalah virus Corona yang menular ke manusia, dengan Covid-19 diperkirakan berasal dari China, kemungkinan pada kelelawar. ***(Kurnia Sudarwati/Ringtimesbanyuwangi)

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Ringtimesbanyuwangi.com

Tags

Terkini

Terpopuler