WARTA PONTIANAK - Kepala regulator obat India memberikan persetujuan akhir penggunaan darurat dua vaksin COVID-19, yakni vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Okford serta vaksin buatan dalam negeri Bharat Biotech.
Dilansir dari Antara, Minggu 3 Januari 2021, keampuhan vaksin AstraZeneca/Oxford sebesar 70,42 persen, sedangkan COVAXIN buatan Bharat Biotech "aman dan memberikan respons imun yang kuat.
Kepala Badan Pengawas Obat-obatan India (DCGI) V.G Somani mengatakan, suntikan AstraZeneca/Oxford yang dikembangkan oleh Inggris dibuat secara lokal oleh Serum Institute of India. Sementara, Bharat Biotech bekerja sama dengan Dewan Riset Medis India milik pemerintah.
Baca Juga: Pemerintah India Dibuat Bingung dengan Kemunculan Penyakit Misterius di Negaranya
Baca Juga: Cek Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Gratis dengan Menggunakan NIK KTP
"Vaksin M/s Serum dan M/s Bharat Biotech disetujui untuk penggunaan terbatas pada situasi darurat," kata Somani ketika membacakan pernyataan tertulis saat konferensi pers.
Perdana Menteri Narendra Modi menyambut baik persetujuan vaksin tersebut.
Baca Juga: China Izinkan Pemasaran Vaksin Covid-19
"Ini akan membuat semua orang India bangga bahwa dua vaksin yang diberikan lampu hijau untuk penggunaan darurat merupakan buatan India!" katanya di Twitter. Modi menyebut India sebagai negara 'mandiri'.***
Baca Juga: Kemenkes Kirim SMS Blast Kepada Kelompok Prioritas Penerima Vaksin COVID-19, Siapa Saja Mereka?