Lebih dari Setengah Populasi Israel telah Menerima Vaksin Covid-19

25 Maret 2021, 20:18 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 / /pixabay.com/HakanGERMAN

WARTA PONTIANAK - Lebih dari setengah populasi Israel sudah melakukan vaksinasi Covid-19.

Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein mengumumkan hal tersebut di halaman Twitter miliknya pada Kamis, 25 Maret 2021.

Menteri Kesehatan Israel, Yuli Edelstein mengatakan melalui akun Twitter pribadinya bahwa 50 persen dari semua warga Israel sudah divaksinasi dengan dosis kedua.

"Kami telah mencapai vaksinasi 50 persen dari semua warga Israel yang divaksinasi dengan dosis kedua dari vaksin Covid-19," tulisnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dalam Bentuk Pil, Mulai Uji Klinis Juni 2021 Mendatang

"Berkat kerja keras, Negara Israel mengalahkan virus corona. Yang tersisa hanyalah mengikuti instruksi agar virus corona tidak kembali," tambah Yuli Edelstein dilansir dari The Jerusalem Post.

Ini bisa terjadi ketika pemerintah mengumumkan bahwa kampanye vaksinasi untuk seluruh warga Israel telah berhasil.

Warga Israel akan dapat merayakan hari raya keagamaan dan nasional yang akan datang dengan pergerakan sosial yang jauh lebih luas dibandingkan dengan tahun lalu.

Menurut kabar terbaru di Israel, dari 45.007 orang yang dites oleh Kementerian Kesehatan, hanya mendapatkan  470 orang yang dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Meski Haram karena Mengandung Babi, MUI Bisa Legalkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca dengan 5 Alasan

Saat ini terdapat 482 orang sakit parah akibat virus dan 12.906 kasus orang yang reaktif virus corona.

Berdasarkan data yang ada sejauh ini, 6.157 orang Israel telah meninggal karena COVID-19.

Pada hari Rabu 24 Maret 2021, Kementerian Kesehatan menerbitkan pedoman terperinci untuk liburan yang akan datang.

Menurut pedoman, meskipun pertemuan umum dibatasi 20 orang di dalam ruangan dan 50 orang di luar ruangan.

Sesuai dengan keputusan pemerintah minggu lalu, tempat-tempat luar ruangan yang kurang dari 10.000 kursi dapat menampung hingga 75 persen dari kapasitas maksimum yang diizinkan, hingga 3.000 orang.

Baca Juga: MUI sebut Vaksin AstraZeneca Haram Digunakan karena Mengandung Unsur Babi

Mereka yang memiliki lebih dari 10.000 kursi akan dapat menampung tamu hingga 30 persen dari kapasitas, hingga 5.000 orang.

Tempat dalam ruangan yang kurang dari 5.000 kursi akan dibuka hingga 75 persen dari kapasitasnya, hingga 1.000 orang.

Acara untuk hari libur nasional, Hari Peringatan Holocaust, dan Hari Kemerdekaan juga akan diselenggarakan di bawah pedoman tersebut.

Acara yang terdapat sajian makanan, dianggap berisiko tinggi terinfeksi untuk terinfeksi Covid-19, hal tersebut akan dibatasi yaitu 300 di dalam ruangan dan 500 di luar ruangan.

Baca Juga: Banyak yang Menentang Vaksin Corona, Pangeran Charles Kritik Sejumlah Pelobi

Untuk Memorial Day, keluarga tentara yang gugur akan memiliki akses tak terbatas ke kuburan, yang akan berfungsi di bawah standar "pita ungu".

Anak-anak yang tidak dapat divaksinasi akan dapat menerima paspor hijau sementara dengan menjalani tes virus korona secara cepat.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: The Jerusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler