Presiden Mesir Dorong Pembentukan Dua Negara, Rakyat Palestina Nyatakan Menolak

27 April 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi snak-anak Palestina /Pixabay

WARTA PONTIANAK - Negara Mesir mendorong pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel.

Baca Juga: Liga Italia Torino vs Napoli 0-2 di Babak Pertama, Sedang Berlangsung Live Streaming Pertandingannya

"Pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel akan menjamin keamanan warga Israel," kata Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi mengatakan pada hari Sabtu lalu.

Dalam wawancara dengan harian Jerman Die Welt, Al-Sisi mengatakan berdampingan negara Palestina dengan Israel akan menjamin keamanan warga Israel, dan tidak hanya warga Palestina saja.

“Kami selalu memberi tahu pihak ‘Israel’ bahwa perjuangan Palestina adalah yang utama, dan setelah itu ‘Israel’ dapat membahas masalah lain,” katanya dikutip Anadolu Agency.

Dikatakannya, bahwa Mesir sedang bekerja untuk mendukung solusi nyata untuk kompromi Palestina.

Untuk diketahui, soludi dua Negara ada solusi yang tidak pernah dikehendari rakyat Palestina sendiri.

Baca Juga: Antisipasi Mudik Lebaran, Selama Sepekan Maskapai Penerbangan Hanya Terbang Sekali

 

Sebuah jajak pendapat tahun 2020, mayoritas rakyat Palestina menilai opsi solusi dua Negara. Mayoritas menginginkan tanah mereka kembali dari penjajahan.

“Dua pertiga (66 persen) dari Tepi Barat dalam jajak pendapat ini memilih untuk mendapatkan kembali semua sejarah Palestina untuk rakyat Palestina, sedangkan hanya 14 persen memilih mengakhiri pendudukan Tepi Barat dan Gaza, untuk mencapai solusi dua negara,” kata David Pollock dari The Washinton Institute.

Bahkan secara mengejutkan, responden Gaza 56% menginginkan seluruh Palestina kembali.Hanya 31 perseb saja yang memilih solusi dua negara.

Baca Juga: Walt Disney Ciptakan Karakter Robot Baby Groot yang Ada di Film Guardian of the Galaxy

Menurut Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei (PSR) Palestina yang berbasis di Ramallah, jumlah orang Palestina yang setuju solusi dua negara telah menurun secara dramatis. Penurunan ini mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak 2006 ketika Pemilu Legislatif Palestina terakhir diadakan.

Selama hampir tiga dekade, PSR telah mensurvei opini publik Palestina tentang berbagai topik, terutama mengenai syarat perdamaian antara penjajah Israel dan Palestina.

Baca Juga: Viral Capres Fiktif Nurhadi Unggah Kalimat Tak Senonoh Soal KRI Nanggala-402

“61 persen mayoritas warga Palestina percaya bahwa solusi dua negara tidak lagi praktis, atau layak karena perluasan permukiman Israel,” kata Dr Khalil Shikaki, Profesor ilmu politik dan Peneliti Senior di Universitas Brandeis.*

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler