Akan Tutup 'Gerbang Neraka', Ini yang Dilakukan Presiden Turkmenistan

9 Januari 2022, 13:17 WIB
Gerbang Neraka //Instagram.com/@turkmenistanofficial

WARTA PONTIANAK - Api besar berusia lima dekade di kawah gas alam raksasa di Turkmenistan yang dijuluki "Gerbang Neraka" berencana akan dipadamkan.

Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov telah memerintahkan para ahli untuk menemukan bagaimana cara untuk memadamkan api besar di kawah tersebut.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tawuran Maut yang Tewaskan Pelajar SMP di Cengkareng

Mengutip masalah lingkungan dan ekonomi, Presiden Turkmenistan muncul di televisi pemerintah pada Sabtu, mengatakan kepada para pejabat untuk memadamkan api di kawah gas Darvaza di tengah gurun Karakum yang luas tersebut.

Pada 2010, Berdymukhamedov juga memerintahkan para ahli untuk menemukan cara memadamkan api yang telah berkobar sejak operasi pengeboran Soviet di Turkmenistan itu gagal pada 1971.

Presiden Berdymukhamedov mengatakan bahwa kawah buatan manusia itu berdampak negatif baik terhadap lingkungan dan kesehatan orang-orang yang tinggal di dekatnya.

"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," katanya dalam sambutan yang disiarkan televisi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari India Today.

Berdymukhamedov menginstruksikan para pejabat untuk menemukan solusi untuk memadamkan api tersebut.

Baca Juga: Tuntaskan Kawasan Kumuh Dengan Program Padat Karya Kotaku

Seperti diketahui, menurut ahli geologi Turkmen Anatoly Bushmakin, situs ini diidentifikasi oleh para insinyur Uni Soviet pada tahun 1971.

Kawah yang dibuat selama kecelakaan pengeboran Soviet yang menghantam gua gas itu, menyebabkan rig pengeboran jatuh dan tanah runtuh di bawahnya.

Khawatir gas beracun berbahaya yang dilepaskan dari kawah akan menyebar ke kota-kota terdekat, para insinyur berpikir bahwa cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan membakar habis gas tersebut.

Sebelumnya diperkirakan gas tersebut akan terbakar habis dalam beberapa minggu, namun justru terus menyala selama lima dekade hingga saa ini.

Lubang itu telah terbakar sejak itu dan upaya sebelumnya untuk memadamkannya tidak berhasil.

Kawah yang dihasilkan, lebar 70 meter dan kedalaman 20 meter, merupakan daya tarik wisata populer di negara bekas Soviet tersebut.

Baca Juga: Dijamin Kenyal dan Awet, Ini Resep Mie Homemade Sehat serta Higienis ala Chef Devina

Pada tahun 2018, presiden secara resmi mengganti namanya menjadi "Shining of Karakum".

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul "Bahaya Gas Beracun, Turkmenistan Berencana Menutup 'Gerbang Neraka'

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler