155 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Guncangan Gempa Dahsyat di Afghanistan

22 Juni 2022, 14:14 WIB
Ilustrasi gempa dahsyat mengguncang Afghanistan /HaticeEROL/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Sedikitnya terdapat 155 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya menderita luka-luka usai gempa kuat melanda bagian-bagian terpencil Afghanistan tenggara dan negara tetangga Pakistan.

Kepala Kementerian Bencana Alam pemerintahan Taliban Mohammad Nassim Haqqani mengatakan sebagian besar kematian terjadi di provinsi Paktika, di mana 100 orang tewas dan 250 lainnya terluka.

Sedangkan, 25 orang lainnya tewas di Khost dan lima di provinsi Nangarhar, katanya, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apakah ada lebih banyak korban.

Baca Juga: Pemred Surat Kabar di Rusia Lelang Medali Nobel Seharga Rp1,5 Triliun untuk Disumbangkan ke Anak-anak Ukraina

Foto-foto yang tersebar di media sosial Afghanistan juga menunjukkan rumah-rumah tampak menjadi puing-puing. Namun, tidak ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban di Pakistan.

Berdasarkan Survei Geologi AS pada Rabu 22 Juni 2022 waktu setempat, gempa berkekuatan 6,1 melanda sekitar 44km atau 27 mil dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan, yakni pada kedalaman 51km atau 31 mil.

Akibat gempat tersebut dilaporkan media setempat, kemungkinan korban jiwa akan terus meningkat.

Dilansir dari Al Jazeera, pihak berwenang melaporkan setidaknya terdapat 100 unit rumah telah hancur.

Baca Juga: Rusia Potong Pasokan Gas, Jerman akan Beralih ke Batu Bara, Habeck : Putin Memecah Belah Kami

Pihak berwenang setempat pun telah membawa helikopter dan meminta badan-badan bantuan untuk datang. Tapi itu adalah daerah terpencil dan sulit dijangkau.

Sebagian besar rumah di wilayah Afghanistan dibangun secara tradisional dengan menggunakan tanah, batu dan bahan lainnya.

Gempa pun melanda pada saat Afghanistan sedang menderita krisis ekonomi besar, dengan sedikit akses ke kebutuhan dasar dan fasilitas medis.

Getaran dirasakan pada jarak sekitar 500 km atau 310 mil oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) dalam sebuah tweet.

Baca Juga: Ditengah Wabah Covid-19, Korea Utara Laporkan Sebanyak 18.820 Kasus Demam

Itu dirasakan di ibu kota Afghanistan, Kabul, serta ibu kota Pakistan, Islamabad, menurut akun saksi yang diposting di situs web EMSC dan oleh pengguna di Twitter.

“Goncangan kuat dan panjang,” seorang saksi memposting di EMSC dari Kabul. Itu kuat," kata seorang saksi lain memposting dari Peshawar di barat laut Pakistan.

Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan gempa itu mengguncang sebagian provinsi Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa, menurut situs berita Dawn, yang menambahkan bahwa tidak ada berita langsung mengenai kematian atau kerusakan.

Bencana itu terjadi ketika Afghanistan telah mengalami krisis ekonomi yang parah sejak Taliban mengambil alih Agustus 2021 lalu, ketika pasukan internasional pimpinan AS mundur setelah dua dekade pendudukan.

Menanggapi pengambilalihan Taliban, banyak pemerintah telah menjatuhkan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan memotong bantuan pembangunan senilai miliaran dolar.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler